Abstract :
Salah satu isu sentral yang saat ini paling banyak dijumpai pada
lembaga legislatif adalah rendahnya keterwakilan perempuan bahkan
adanya kekosongan di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
di berbagai daerah, salah satunya di desa Purun Kecamatan Penukal,
Kabupaten Pali, Sumatera Selatan. Hal ini disebabkan masih minimnya
kuota keterlibatan perempuan di ranah politik serta sistem patriarki
yang masih belum hilang di kalangan masyarakat. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui sebab akibat yang terjadi dari kekosongan
keterwakilan perempuan pada Anggota Legislatif DPRD Kabupaten
Pali Periode 2019-2024, serta untuk mengetahui bagaimana pendidikan politik yang dilakukan sebagai upaya untuk keterwakilan perempuan di Kabupaten Pali. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori representatif
perempuan (Subono, 2009). Hasil penelitian menyebutkan bahwa
terjadinya kekosongan keterwakilan perempuan tersebut bukan semata?semata kurangnya sikap partai yang telah menerapkan Undang-Undang
mengenai 30% peluang keterwakilan perempuan dalam legislatif, akan tetapi dikarenakan sebab dan akibat masih kurangnya reprensentasi dari para kader perempuan yang meluas dari beberapa sebab-akibat tersebut.
Di antaranya yakni, kurangnya partisipasi sosial, ekonomi, latar
belakang pendidikan, peran media sosial, pengalaman organisasi politik perempuan, serta sistem patriarki.