Abstract :
Tradisi Ngantung Buai merupakan tradisi kelahiran yang dilakukan oleh masyarakat Desa Seri Kembang II Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan untuk meresmikan nama bayi yang baru lahir setelah
tali pusar bayi yang baru lahir terlepas. Pelaksanaan tradisi Ngantung Buai ini memiliki simbol-simbol tersembunyi sebagaimana yang dilihat dalam tanda atau alat yang digunakan dalam pelaksanaannya yang diketahui oleh masyarakat Desa
Seri Kembang II. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis proses pelaksanaan tradisi Ngantung Buai, makna tradisi Ngantung Buai bagi masyarakat
Desa Seri Kembang II serta menganalisis makna semiotik Charles Sanders Peirce terhadap tradisi Ngantung Buai di Desa Seri Kembang II dengan menggunakan
metode kualitatif dengan memahami fenomena apa yang dialami oleh objek penelitian di lapangan. Penelitian ini memperoleh data serta keterangan yang diperlukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi yang berfokus
pada makna tradisi Ngantung Buaidi Desa Seri Kembang II. Hasil penelitian menunjukkan tradisi Ngantung Buai memiliki beberapa tahapan proses pelaksanaan, yang setiap rangkaian tradisi Ngantung Buai memiliki makna dan tujuan yang baik bagi masyarakat Desa Seri Kembang II yakni menunjukkan rasa syukur kepada sang pencipta yaitu Allah SWT karena telah memberikan
kesejahteraan dan keselamatan bagi Desa Seri Kembang II. Berdasarkan analisis dari teori Semiotik Charles Sanders Pierce yang dilihat berdasarkan representamen, objek dan interpretant, tradisi ini memiliki simbol-simbol yang
maknanya do?a serta harapan yang ditujukan untuk bayi yang baru lahir dengan maksud dan tujuan yang baik bagi kehidupan bayi tersebut. Sehingga penelitian
ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan konstribusi untuk
mengembangkan ilmu khususnya Ilmu Komunikasi serta dapat memberikan wawasan baru kepada seluruh masyarakat Desa Seri Kembang II dalam
memandang makna tradisi Ngantung Buai.