Abstract :
Pasar modal merupakan salah satu indikator perekonomian suatu bangasa dimana
keberadaannya tidak terlepas dari berbagai pengaruh lingkungan ekonomi dan non
ekonomi. Gejolak politik merupakan salah satu lingkungan non ekonomi dapat
secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pasar modal melalui
berbagai isu yang akan direspon oleh pelaku pasar sebagai bagian dari dasar
pengambilan keputusan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris ada atau tidaknya
reaksi pasar modal Indonesia terhadap peristiwa politik berskala nasional yaitu
pemilihan dan pelantikan Presiden RI tahun 2014, melalui pendekatan harga
saham dengan menggunakan indikator abnormal return. Sampel yang digunakan
adalah 45 saham LQ45 dengan menggunakan data sekunder berupa harga saham
dan indeks LQ45 secara harian. Penelitian ini menerapkan metode event study
dengan masa pengamatan selama sepuluh (10) hari baik pada peristiwa pemilihan
Presiden maupun peristiwa pelantikan Presiden. Teknik pengujian hipotesis
statistik yang digunakan adalah uji beda rata-rata berpasangan (paired sample
test) dengan menggunakan program SPSS versi 16.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pasar bereaksi terhadap kedua peristiwa
dengan ditemukannya abnormal return yang signifikan di sekitar peristiwa.
Namun demikian, berdasarkan hasil pengujian pada hipotesis I, tidak ditemukan
adanya perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan setelah
peristiwa pemilihan Presiden. Hal ini juga terjadi pada hipotesis II yang juga tidak
ditemukan adanya perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum
dan setelah peristiwa pelantikan Presiden. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa kedua peristiwa politik tersebut mengakibatkan reaksi pasar sesaat namun
tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat keuntungan yang diperoleh
investor