Abstract :
Pendapatan dan beban merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam
perusahaan terutama dalam rangka meningkatkan nilai asset perusahaan. Namun
dalam aplikasinya belum tentu suatu perusahaan dapat memenuhi target dalam hal
peningkatan asset yang optimal dan sejalan dengan tujuan perusahaan. Bagi
sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi banyak faktor yang
berpengaruh terhadap besarnya nilai pendapatan dan beban itu sendiri. Perusahaan
kontrak konstruksi memiliki pendapatan yang tidak didasarkan pada perhitungan
pasti, karena dapat dilakukan negosiasi dengan klien. Hal tersebut dimungkinkan
terjadi karena adanya perubahan?perubahan dalam spesifikasi atau rancangan
asset bahkan perubahan lamanya kontrak yang disepakati dalam hal ini tercantum
dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 tentang kontrak
konstruksi. Demikian juga dengan pengakuan beban, bahwa perhitungannya
masih bisa dilakukan estimasi-estimasi, tetapi tidak berbeda aktivitas yang
menimbulkan beban tersebut.
Penelitian skripsi ini dilakukan pada PT. Indo Dayasurya Persada dengan
menggunakan analisa deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode studi kasus. Dalam menjawab permasalahan yang timbul, penulis
mencoba membandingkan hasil pembukuan yang dilakukan oleh perusahaan
dengan pembukuan yang sesuai menurut PSAK. Hasil penelitian mengungkapkan
bahwa perusahaan menggunakan metode persentase penyelesaian dalam
mengungkapkan pendapatan dan beban jasa konstruksi, tetapi dalam
penerapannya perusahaan masih banyak melakukan kesalahan dalam
pencatatannya sehingga belum sesuai dengan standar yang berlaku umum atau
PSAK