Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta
Author
Dwi Rachmawati, Anak Agung Sagung
Subject
Akuntansi Keuangan
Datestamp
2023-03-13 02:30:45
Abstract :
Di era perkembangan yang serba cepat ini, semua dituntut untuk menciptakan
suatu proses kerja yang efektif dan efisien dengan tidak mengurangi standar kualitas
produk. Guna menghasilkan produk yang berdaya saing, perusahaan manufaktur penting
untuk mengerahkan seluruh kemampuan faktor produksinya semaksimal mungkin demi
memuaskan permintaan pelanggan. Agar efisien, seluruh pengorbanan perusahaan
tersebut memerlukan perhitungan matang dan pengendalian yang memadai. Salah satunya
adalah dengan adanya anggaran bahan baku. Untuk mengendalikan biaya pemakaian
bahan baku langsung, perusahaan perlu memaksimalkan fungsi peran anggaran bahan
baku seefektif mungkin.
Adalah PT. Gemala Kempa Daya yang memproduksi komponen otomotif
underbody, frame chassis dan pressed parts. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
bagaimana kebijakan yang diterapkan oleh PT. GKD dalam mengoptimalkan penggunaan
anggaran bahan baku untuk menunjang upaya pengendalian biaya bahan baku langsung.
Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Metode yang digunakan adalah
metode analisis deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Penelitian menemukan metode
yang dipakai PT. GKD dalam menganalisis data ialah dengan % material usage to sales
dari pemakaian bahan baku langsung setahun penuh. Persentase ini memiliki porsi
realistis dari pemakaian material terhadap penjualan yaitu sebesar 65-67%. Artinya dari
100% nilai penjualan yang dicapai, terdapat sebesar 65-67% pemakaian material untuk
produksi yang mereka jual. Sales diasumsikan sebagai tingkat produksi. % contribution of
sales digunakan sebagai alat pengendalian biaya pemakaian dan kuantitas bahan per
amount/ per product/ per customers. Analisa dilakukan dengan 2 cara : (1)
membandingkan biaya dan kuantitas bahan baku dari standar ke aktual untuk melihat
gejala/penyimpangan; (2) membandingkan % kenaikan/penurunan material terhadap
penjualan untuk melihat adanya pemborosan/unfavorable secara keseluruhan.
Dari hasil penelitian dan pembahasan, tahun 2013 terjadi selisih unfavorable
sebesar 3,11%, dengan biaya pemakaian dalam Rupiah sebesar Rp. 167.083.372 dan
material seberat 17.147 kilogram, yang menunjukkan bahwa anggaran bahan baku yang
disusun dalam master budget perusahaan belum berperan efektif untuk mengendalikan
biaya pemakaian materialnya. Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah : (1)
Perlu membuat batas penyimpangan yang dapat ditolerir untuk membedakan apakah
pemborosan bersifat material atau tidak; (2) Menyiapkan fungsi controling disetiap proses
untuk meminimalisir & memperbaiki kesalahan produksi sebelum menuju tahap produksi
selanjutnya.
In this era of fast-paced developments, everything are required to create an
effective work processes and efficient without reducing product quality standards.
To produce some competitive products, the manufacturing company needs to
mobilize all of the factors of production as much as possible in order to satisfy
customer demand. More efficient, the entire sacrifice of company requires the
calculation of mature and equal controls. That is direct material of budget. To
control usage of direct material cost, companies need to maximize the function of
the role in direct materials budget as effectively as possible.
PT. Gemala Kempa Daya is the one of manufacturing companies which
produce the components automotive underbody parts : frame chassis and pressed
parts. This research aims to determine how the policy is implemented by PT.
GKD in optimizing the use of direct materials budget to supporting the cost of
direct materials control. The startegy of research used is case study. The method
used is descriptive analysis, with a qualitative approach. This research was found
that the method used by PT. GKD to analyzing the data is % material usage to
sales of direct materials use in whole year. This percentage has realistic portion of
materials on sales in amount of 65-67%. It means that 100% of this sales value
they achieved, there are 65-67% of materials for production that they sell. Sales
are assumed as the level of production. % Contribution of sales are used as means
of cost control and quality of material consumption per amount/ per product/ per
customers. Analysis data is done by 2 ways : (1) compare the cost and quantity of
direct materials actual to standard to see the symptoms/deviation; (2) compare %
increase/decrease material usage to sales to see the wasting materials/unfavorable
overall.
The result and discussion conclude in 2013 occurred unfavorable at
3.11%, with costs in Rp. 167.083.372 and wasting of material usage at 17.147
kilograms, which indicates that budget material are arranged in master budget has
not played an effentive roles to control the cost of material usage. Suggestions
submitted are : (1) It should be made tolerable percentage of limit deviation to
distinguish the waste are material or not; (2) Setting control, each process function
to mini