Abstract :
Biji Pinang (Areca catechu L.) dan Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) merupakan tumbuhan tropis di Indonesia. Arekolin menyebabkan paralisis bagi cacing. Tablet hisap merupakan sediaan padat mengandung satu atau lebih bahan obat yang mengalami kehancuran dalam mulut dan faring sehingga dapat mengoptimalkan khasiat. Tujuan penelitian ini adalah menguji aktivitas anthelmintik kombinasi ekstrak biji pinang, ekstrak temulawak serta untuk memperoleh informasi tentang bahan pengikat tablet hisap dari ekstrak yang stabil secara fisik berdasarkan review jurnal ilmiah. Sebanyak 20 cacing Ascardia galii. Review artikel menggunakan google chrome dengan kriteri inklusi (evaluasi tablet hisap yang memenuhi kriteria dalam persyaratan dan disukai oleh responden dari basis pengikat) dan kriteri eksklusi (publikasi jurnal tahun 2010 hingga 2020). Uji aktivitas anthelmintik ekstrak biji pinang konsentrasi 1.000 mg, ekstrak temulawak konsentrasi 578 mg dan kombinasi ekstrak biji pinang dan ekstrak temulawak efektif membunuh cacing Ascardia galii. Hasil review jurnal ilmiah tablet hisap yaitu pengikat yang baik untuk formulasi tablet hisap kombinasi ekstrak biji pinang dan ekstrak temulawak adalah gelatin yang dapat mengurangi kadar air terkandung dalam ekstrak biji pinang dan ekstrak temulawak yang mengakibatkan terbentuknya ikatan antarpartikel yang semakin kuat dan tidak mudah rapuh.