Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
DE. ARAUJO, Carlos Ramos M. X
Subject
BR Christianity
Datestamp
2021-10-13 23:44:43
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk mengetahui lebih dalam korelasi ketaatan Yesus
kepada Bapa-Nya dalam Luk. 22:39-46 dengan ajaran Beato Justin Maria Russollilo tentang
ketaatan. (2), untuk mengetahui lebih dalam apa itu sebenarnya ketaatan. (3) untuk mengetahui
seberapa penting ketaatan dalam keberhasilan sebuah karya misi. (4), untuk mengetahui apa
sebenarnya maksud dan alasan Yesus mengajarkan ketaatan kepada para Rasul-Nya. (5) untuk
mengetahui lebih dalam mengenai Serikat Panggilan Ilahi dan ajaran-ajaran yang diberikan oleh
Beato Justin selaku Bapa Pendiri. (6) untuk mencari tahu relevansi nilai yang terkadung dalam
perikop Lukas 9:1-6 dan ajaran Beato Justin tentang ketaatan bagi karya pastoral Serikat
Panggilan Ilahi (Vocationist).
Motode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau analisis data
sekunder dengan cara membaca buku-buku yang penulis dapatkan di perpustakaan sekolah,
perpustakaan komunitas maupun perpustakaan pribadi. Sumber primer dari penelitian
kupustakaan ini adalah Injil Lukas dan buku yang ditulis oleh Beato Justin. Sumber sekunder
diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan Injil Lukas beserta komentar dan eksegesenya.
Penulis juga menggunakan hasil kajian dari penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan
dengan Injil Lukas, konsep tentang ketaatan dan kehidupan berpastoral. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah teknik non interkatif di mana peniliti membaca, mengindentifikasi
dan mensintesakan data-data yang diperoleh untuk memberikan pemahaman tentang konsep
yang diteliti. Dalam proses pengumpulan data dengan menggunakan teknik ini, penulis membaca
Injil Lukas 22:39-46, kemudian membaca buku-buku yang berkaitan dengan komentar atau
eksegese terhadap perikop yang dipilih. Penulis memperdalam pemahaman mengenai perikop
pilihan dengan hasil penelitian terdahulu.
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa dalam perikop Luk. 22:39-46, terdapat
lima nilai kebajikan mengenai ketaatan Yesus kepada kehendak Bapa. Nilai-nilai kebajikan
tersebut antara lain, 1) Kehendak dan rencana Bapa lebih utama daripada kehendak dan rencana
pribadi Yesus. Hal ini terlihat jelas dalam alur dari kisah Luk. 22:39-46, di mana Yesus lebih
mengutamakan kehendak dan rencana Bapa daripada kehendak-Nya sendiri. 2) Ketaatan
terhadap kehendak Bapa menuntun Yesus menjadi pribadi yang rendah hati. 3) Ketaatan
membutuhkan dialog dan sikap mendengarkan dengan baik. Dialog Yesus dengan Bapa
digambarkan oleh Lukas dengan cara Yesus yang selalu berdoa baik sebelum maupun sesudah
melakasanakan suatu perkerjaan. 4) Melalui ketaatan-Nya, Yesus mengajarkan pentingnya
kesetiaan. Ketaatan dan kesetiaan Yesus kepada Bapa tidak dapat diragukan lagi. Yesus adalah
Anak Allah yang selalu setia melaksanakan kehendak dan rencana Bapa walaupun Ia dibenci dan
ditolak oleh orang-orang sebangsa-Nya. 5) Ketaatan Yesus pada akhrinya mendatangkan buah
untuk semua orang yaitu keselamatan. Selain itu, penulis juga menemukan lima nilai-nilai
inspiratif dari ajaran Beato Justin sebagai berikut, 1) Ketaatan Menuntut Adanya Sikap
Menyesuaikan Diri dengan Kehendak Ilahi. 2) Ketaatan Menuntut Sikap Mendengarkan Dengan
Baik. 3) Ketaatan Menuntut Kepatuhan Terhadap Konstitusi dan Directory. 4) Ketaatan
Menuntut Kepatuhan Terhadap Pemimpin. 5) Ketaatan Menuntut Adanya Kemampuan untuk
Mematuhi Inspirasi Allah.
Bertolak dari semua penjelasan ini, penulis menemukan bahwa untuk mencapai
keberhasilan dalam karya Pastoral Serikat Panggilan Ilahi, semua Vocationist mesti memadukan
ketaatan Yesus kepada Bapa dalam Luk. 22:39-46 dengan ajaran Beato Justin mengenai ketaatan
dalam beberapa nilai inspiratif yang telah dijelaskan sebelumnya. Beradasarkan ajaran ajaran
Yesus dan Beato Justin mengenai ketaatan, penulis menemukan beberapa nilai kebajikan yang
dapat mendukung semua Vocationist untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan karya
pastoral Serikat Panggilan Ilahi. Nilai-nilai tersebut antara lain; pertama semua Vocationist mesti
mengutamakan kehendak Tuhan dalam seluruh kehidupan mereka masing-masing. Kedua, bagi
semua Vocationist, Ketaatan Menuntut Kepatuhan Pada Konstitusi, Directory dan Pemimpin.
ketaatan kepada Konstitusi dan Directory merupakan ketaatan yang mutlak dan tidak bisa
diganggu-gugat. Konstitusi yang dijabarkan dan dijelaskan dalam Directory merupakan
rambu-rambu yang mesti ditaati oleh semua Vocationist di mana rambu-rambu ini dapat
membawa semuanya menjadi Vocationist sejati yang taat sepenuhnya terhadap kehendak dan
rencana Allah.
Ketiga, Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menemukan Tuhan dan
kehendak-Nya adalah jalan ingkar diri. Ingkar diri dalam bahasa Kitab Suci dikenal dengan
ungkapan menyangkal atau penyangkalan diri; “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku†(Luk. 9:23). Keempat,
setelah melewati tahap ingkar diri, setiap Vocationist ditu