Abstract :
Tana ai merupakan salah satu wilayah administrasi Kabupaten Sikka tepatnya di bagian Timur berbatasan dengan Kabupaten Flores Timur. Masyarakat asli wilayah ini menganut sistem kebudayaan matriarkat yang mana kekuasaan klan berada di bawah pengaruh seorang ibu. Keadaan natural perempuan yang dapat membuahi, mengandung dan melahirkan adalah kondisi yang memungkinkan perempuan untuk berkuasa atas warisan dan keturunan. Keadaan tersebut perempuan diberi wewenang untuk mengatur dan melindungi kehidupan anggota klan. Pergerakan dan kebebasan perempuan dalam ranah luas dibatasi, perempuan hanya boleh terlibat dalam kekuasaan domestik (klan) sedangkan dalam dunia politik dan pendidikan dikhususkan bagi laki-laki. Situasi demikian menempatkan perempuan Tana ai pada posisi kontroversial di mana satu sisi mereka dinomordukan sementara dalam sistem kekuasaan mereka memiliki otoritas kekuasan matriarkat.