DETAIL DOCUMENT
Kepemimpinan Debora Menurut Kitab Hakim-Hakim Bab 4-5 dan Relevansinya Bagi Perempuan Lamaholot Dalam Dominasi Sistem Patriarkat Dewasa Ini
Total View This Week1
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
WEKING, Gergorius Lawe
Subject
BR Christianity 
Datestamp
2021-09-01 00:41:35 
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan dan menjelaskan alasan-alasan mendasar yang menyebabkan perempuan Lamaholot mengalami ketidakadilan dalam peran dan kedudukan di Kabupaten Flores Timur (2) menjelaskan kepemimpian Debora dalam Kitab Hakim-Hakim Bab 4-5 dan relevansinya bagi perempuan Lamaholot. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara sebagai metode utama. Metode ini juga akan digunakan bersamaan dengan metode lain seperti pengambilan data dilembaga pemerintah dan lembaga pendidikan. Dengan metode ini, peneliti memfokuskan untuk menggali informasi mengenai peran dan kedudukan perempuan Lamaholot dalam pelbagai bidang sosial dan sebab-sebab ketidakadilan akan peran dan kedudukan perempuan Lamaholot. Peneliti juga menggunakan metode kepustakaan untuk mencari dan mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang Kitab Hakim-Hakim, status dan kedudukan Debora, kajian eksegese bab 4-5, budaya patriarkat, peran dan kedudukan perempuan, feminisme, dan relevansi kepemimpinan Debora bagi perempuan Lamaholot. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Diskursus tentang peran dan kedudukan perempuan dewasa ini menjadi sebuah wadah penting untuk mengetahui sebab terjadinya ketidakadilan bagi perempuan dewasa ini. Hampir sebagian besar masyarakat memiliki cara pandang yang tidak seimbang terhadap kaum perempuan. Cara pandang masyarakat patriarkat seperti ini berlangsung terus sepanjang sejarah sehingga orang menerimanya sebagai nilai dan kebenaran. Masyarakat Flores Timur merupakan salah satu masyarakat yang mereduksi budaya patriarkat. Tidak mengherankan dalam banyak hal perempuan Lamaholot masih mengalami penindasan meskipun beberapa dari mereka yang terlibat dalam ruang publik. Realitas ketidakadilan ini menjadi inspirasi lahirnya gerakkan feminisme. Gerakkan ini lahir sebagai upaya untuk membela dan memperjuangkan peran dan kedudukan perempuan yang selama ini kurang mendapatkan perhatian secara khusus. Melalui gerakan feminisme, perempuan Lamaholot berusaha memperjuangkan dan mendobrak struktur sosial yang menindas mereka agar memperoleh kebebasan sejati. Dengan demikian, perempuan Lamaholot dapat menyadari dan berani keluar dari struktur lama dan mengaktualisasikan potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Hidup ditengah budaya patriarkat, muncul beberapa perempuan dalam Kitab Suci sebagai tokoh pembebas dan penyelamat bagi bangsa Israel. Salah satu tokok perempuan pemberani dalam Kitab Suci, yakni Debora. Debora digambarkan sebagai seorang hakim perempuan yang memiliki peran dan kedudukan yang amat penting. Kisah Debora yang turut berperan dalam melawan musuh memperlihatkan kekuatan dan ketangguhan seorang perempuan. Perempuan Lamaholot harus berani dan percaya diri untuk memperjuangkan harkat dan martabat mereka yang selama ini kurang dihargai dalam masyarakat. Kisah Debora dalam Kitab Hakim-Hakim bab 4-5 sejatinya menjadi sebuah refleksi biblis bagi masyarakat Lamaholot untuk memperjuangkan harkat dan martabat perempuan Lamaholot. 
Institution Info

INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO