Abstract :
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yakni untuk (1) menjelaskan
konsep Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila, (2) mendeskripsikan
intoleransi agama di Indonesia dan (3) menjelaskan dialog antaragama sebagai
implementasi Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam menangkal intoleransi
agama di Indonesia. Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah (1) mengapa
intoleransi agama begitu kuat dalam diri orang beragama di Indonesia, (2)
bagaimana implikasi Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam kehidupan praktis di
Indonesia dan (3) apa tindakan konkret Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam
menangkal intoleransi agama di Indonesia. Metode yang dipakai dalam penelitian
ini adalah kepustakaan. Objek yang diteliti ialah peran Sila Ketuhanan Yang
Maha Esa dalam upaya menangkal intoleransi agama di Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa intoleransi agama
merupakan akar konflik bernuansa agama di Indonesia. Bahwasanya intoleransi
agama membuat pluralitas agama di Indonesia menjadi luntur. Intoleransi agama
berdampak destrusktif yang merugikan bagi keutuhan bangsa dan membuat relasi
antaragama dan interagama tidak harmonis di Indonesia. Ada pun, usaha untuk
menangkal intoleransi agama tidak bisa dilakukan hanya dengan menggaungkan
makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, tetapi harus diimplementasikan dalam
tindakan konkret yakni melalui dialog antaragama. Dialog antaragama merupakan
bagian dari misi Gereja Kristen Katolik sejak Konsili Vatikan Kedua. Dalam
Konsili Vatikan Kedua Gereja membuka diri untuk berdialog dan mengakui nilainilai
baik dan benar dari agama-agama lain. Dengan demikian, melalui dialog
antaragama yang intesif sebagai tindakan konkret Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
intoleransi agama di Indonesia dapat diatasi.