DETAIL DOCUMENT
Nilai Rekonsiliasi dalam Ritus Pati Karapau pada Masyarakat Ko’a-Palu’e Kabupaten Sikka
Total View This Week18
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
CAWA, Paulus Joel Ostin
Subject
BR Christianity 
Datestamp
2021-04-28 04:01:16 
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk (1) memperkenalkan kebudayaan dalam ritus adat Pati Karapau pada masyarakat Ko’a Palu’e kepada masyarakat di luar pulau Palu’e, dan (2) mendeskripsikan nilai dan arti rekonsiliasi dalam ritus pati karapau dan pengaruhnya bagi masyarakat Ko’a Palu’e. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penilitian kepustakaan dan lapangan. Objek yang diteliti adalah pengaruh nilai rekonsiliasi dalam ritus pati karapau bagi masyarakat Ko’a Palu’e. Penulis menggunakan dua sumber data yakni primer dan skunder. Sumber primer mencakup data-data yang penulis peroleh dari hasil wawancara dengan tokoh-tokoh adat dan beberapa masyarakat yang terlibat aktif dalam ritus. Sumber skunder mencakup sumber yang penulis peroleh dan kumpulkan dari berbagai sumber kepustakaan dan media online. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik interaktif yakni melakukan wawancara secara langsung dengan tokoh adat dan tokoh masyarakat. Langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam mewawancarai narasumber adalah pertama, membuat daftar pertanyaan, meminta izin kesedian dari narasumber untuk diwawancarai dan melakukan wawancara. Kedua, mengumpulkan hasil wawancara dan mempelajari beberapa teori yang relevan dengan tema penelitian. Ketiga, mencatat dan menganalisis semua data dan kutipan hasil wawancara. Berdasarkan hasil penelitian lapangan dan kepustakaan disimpulkan bahwa kebudayaan masyarakat Ko’a Palu’e dalam ritus pati karapau memberi pengaruh baik positif maupun negatif bagi kehidupan masyarakat. Dampak positif dari ritus pati karapau bagi masyarakat Ko’a Palu’e antara lain, pertama, menciptakan suatu peristiwa rekonsiliasi atau pemulihan antara manusia dengan Tuhan sebagai Wujud Tertinggi. Kedua, menyadarkan masyarakat Ko’a pada khususnya dan masyarakat Palu’e pada umumnya untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam kehidupan serta selalu mengucap syukur atas kegagalan maupun keberhasilan dalam kehidupan. Selain itu, terdapat juga hal negatif dari terlaksanakannya ritus pati karapau yakni, masyarakat terkesan lebih mengutamakan faktor kebudayaan dari pada faktor ekonomi dalam keluarga. Maka dari itu, sebagai pribadi yang berpengetahuan dalam ruang lingkup filsafat, penulis ingin menghantar masyarakat pada suatu pemahaman dan menyadarkan masyarakat untuk selalu berpikir sebelum bertindak. Masyarakat harus pintar dalam memilih hal mana yang lebih diprioritaskan. Segala peristiwa yang terjadi hendaknya menghantar masyarakat pada suatu kehidupan yang damai, harmonis dan tenteram. 
Institution Info

INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO