DETAIL DOCUMENT
Islamisme dan Dampaknya terhadap Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Indonesia
Total View This Week16
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
MANE, Ephifanio Mariano
Subject
B Philosophy (General) 
Datestamp
2021-08-31 02:42:30 
Abstract :
Tujuan penulisan skripsi ini adalah (1) mendeskripsikan hakikat Islamisme, (2) mendeskripsikan hakikat Pancasila dan nilai-nilai Pancasila, (3) mendeskripsikan dampak Islamisme terhadap aktualisasi nilai-nilai Pancasila di Indonesia. Untuk mencapai tujuan ini, skripsi ini ditulis dengan metode studi kepustakaan. Penulis melakukan studi kepustakaan di perpustakaan. Data-data hasil studi kepustakaan kemudian dikumpulkan, diolah, dibandingkan, dianalisis secara kritis-komperhensif agar dapat mendeskripsikan dampak Islamisme terhadap aktualisasi nilai-nilai Pancasila di Indonesia dengan baik dan benar. Dari hasil penelitian kepustakaan ini, penulis menyimpulkan bahwa pada hakikatnya Islamisme merupakan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, sehingga eksistensinya memiliki dampak yang signifikan terhadap aktualisasi nilai-nilai Pancasila di Indonesia. Dampak-dampak itu dapat diuraikan sebagai berikut. Pertama, terhadap nilai ketuhanan, Islamisme mengaburkan relasi antara agama dan negara, menistakan paham kebebebasan beragama dan menodai moral keagamaan. Kedua, terhadap nilai kemanusiaan, Islamisme memasung hakikat manusia yang dilahirkan dalam kemerdekaan, memonopoli harkat dan martabat manusia dan melanggar HAM setiap orang. Ketiga, terhadap nilai persatuan, Islamisme menolak prinsip pluralisme dan toleransi yang menjadi dasar kesediaan masyarakat Indonesia untuk hidup damai dalam perbedaan. Keempat, terhadap nilai demokrasi, Islamisme menentang perwujudan demokrasi karena dianggap sebagai produk kekafiran. Prinsip penegakkan kedaulatan Allah membuat mereka memahami kedaulatan rakyat sebagai tendensi manusia untuk menyaingi Allah. Selain itu, Islamisme juga menolak implementasi demokrasi sebagai sebuah cara hidup yang dilandasi oleh kebebasan, kesederajatan dan persaudaraan lantaran bertentangan dengan operasi Islamisme. Kelima, terhadap nilai keadilan sosial, Islamisme menolak perwujudan keadilan sosial karena-terlepas dari ketiadaan paham tentang sistem dan struktur-struktur sosial, politik, ekonomi yang adil-penolakan terhadap demokrasi membuat masyarakat Indonesia kehilangan senjata untuk terlibat dalam pengambilan keputusan sebagai bentuk kontrol terhadap sistem yang tidak adil. Selain itu, sifatnya yang totalitarian menjadikan cita-cita keadilan sosial tidak relevan lagi. Oleh karena itu, mengingat signifikannya dampak Islamisme ini, penulis berikhtiar untuk menawarkan beberapa langkah solutif yang dapat dilakukan untuk meng-counter bahaya Islamisme. Langkah solutif yang dapat dilakukan ialah (1) melakukan pemutusan ideologi dalam diri penganut dan mencegah penyebarannya. (2) Mempromosikan gagasan Islam Nusantara yang bercorak inklusif, toleran dan relevan dengan realitas NKRI yang majemuk. (3) Melakukan reaktualisasi Pancasila, yaitu perwujudan kembali nilai-nilai Pancasila dengan cara mengenalkan ideologi Pancasila sejak dini, berjenjang dan berkelanjutan, menciptakan kondisi yang kondusif bagi aktualisasi nilai-nilai Pancasila dan membangun kesedian untuk belajar hidup damai dalam perbedaan. 
Institution Info

INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO