DETAIL DOCUMENT
Konsep Kerja Menurut Ensiklik Laborem Exercens sebagai Upaya Penegakan Keluhuran Martabat Manusia
Total View This Week0
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
LEBA, Emanuel D. Yato
Subject
BR Christianity 
Datestamp
2021-08-31 02:13:24 
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk, (1) memaparkan konsep kerja menurut ensiklik Laborem Exercens. (2) menyajikan dan menjelaskan konsep kerja menurut ensiklik Laborem Exercens sebagai upaya penegakan keluhuran martabat manusia. Metode yang digunakan dalam menyelesaikan tulisan ini adalah studi kepustakaan, yakni dengan mempelajari masalah-masalah dan literatur-literatur serta berbagai sumber data lain yang berkaitan dengan tema tersebut di atas. Adapun literatur-literatur yang dipakai penulis untuk menyelesaikan tulisan ini antara lain; kamus, ensiklopedi dan dokumen-dokumen Gereja, buku-buku, jurnal, artikel-artikel dan beberapa sumber internet yang dianggap relevan dan sesuai dengan tema tulisan ini. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, manusia dan kerja merupakan dua unsur yang inheren dan tidak terpisahkan. Manusia menjadi semakin lebih manusiawi melalui aktivitas kerja setiap hari. Sementara itu, kerja memperoleh tempat yang istimewa karena kenyataan bahwa kerja dilakukan oleh manusia. Laborem Exercens mengafirmasi relevansi erat antara kerja dan manusia dengan mengemukakan gagasan tentang kerja sebagai sarana pengungkapan keluhuran martabat manusia. Martabat manusia luhur karena diciptakan seturut citra Allah yang serentak menempatkan manusia sebagai rekan kerja Allah yang melanjutkan karya penciptaan-Nya di dunia. Kerja juga mesti dilihat dalam terang salib dan kebangkitan Kristus. Berbagai kesulitan dan tantangan dalam kerja merupakan wujud keterlibatan manusia dalam penderitaan Kristus. Dengan itu, manusia (umat Kristiani) dituntun untuk menjadi murid Kristus yang taat dan setia kepada-Nya. Namun, dalam kenyataan kerja sering dimanipulasi untuk menodai dan melanggar keluhuran martabat manusia. Manusia terbius oleh pandangan yang materialistis dan individualistis sehingga hanya hal-hal materi dan kepentingan pribadi yang diutamakan. Hal ini tampak dalam praktik perdagangan manusia dan prostitusi yang menjadikan manusia sebagai instrumen untuk memperoleh keuntungan bagi kelompok dan individu tertentu. Perjudian pun merupakan salah satu praktik yang menjadikan manusia sebagai hamba dari libido untuk mendapatkan uang. Kecanduan dalam perjudian akan meresahkan masyarakat dan membawa kerugian bagi diri sendiri dan orang lain. Karena itu, Laborem Exercens menegaskan bahwa manusia mesti dilihat sebagai subjek kerja. Kerja ada untuk memenuhi kebutuhan manusia sehingga manusia tidak boleh direduksi menjadi budak kerja. Sebab, kerja mengungkap keluhuran martabat manusia sebagai citra Allah. 
Institution Info

INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO