DETAIL DOCUMENT
Agama dan Pembangunan: Peran Agama Islam Dalam Usaha Membebaskan Manusia Dari Derita
Total View This Week6
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
MOSE, Yanuarius Chrizabel Riski
Subject
BL Religion 
Datestamp
2021-09-15 01:56:49 
Abstract :
Tulisan ini bertujuan untuk (1) menjelaskan tentang peranan agama Islam dalam usaha membebaskan manusia dari derita; (2) menjelaskan konsep tentang pembangunan; dan (3) menjelaskan hubungan antara agama pada umumnya dan Islam pada khususnya dengan pembangunan. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah studi kepustakaan. Dalam hal ini, penulis mengambil bahan-bahan dari sumber-sumber, seperti dari kamus, dokumen, buku-buku, jurnal, surat kabar dan juga dari internet, yang berkaitan dengan judul tulisan ini. Pembangunan sebagai usaha peniadaan derita pada prinsipnya harus terbuka terhadap nilai-nilai religius-transendental. Oleh karena itu, pembangunan sebagai usaha peniadaan derita mesti menyajikan tolak ukur kehadiran agama-agama. Namun, kehadiran agama sebagai realitas sosio-kultural selalu bersifat ambivalen. Agama-agama pada satu pihak dapat mendukung usaha pembebasan manusia dari derita, dan di pihak lain, ia turut serta dalam mendatangkan bahkan melanggengkan penderitaan bagi manusia. Sebab itu, kesadaran akan ambivalensi agama akan sangat membantu umat beragama mengembangkan potensi konstruktif dalam agama-agama untuk menopang wawasan kemanusiaan universal, serta menyikapi secara kritis aspek inhuman dalam tradisi mereka masing-masing. Dalam konteks pembangunan, Islam memahami konsep pembangunan sebagai sebuah tugas yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Manusia sebagai khalifah Allah bertugas untuk memakmurkan dan menyejahterakan bumi melalui usaha pembangunan. Dalam Islam, pembangunan tidak hanya bertujuan untuk mengerjar pertumbuhan ekonomi yang tinggi, melainkan bertujuan untuk dapat menciptakan keadilan dan membebaskan kaum Mustadh’afin. Kaum Mustadh’afin adalah kelompok manusia yang menderita karena tertindas oleh sistem yang tidak adil. Dalam usaha untuk membebaskan manusia dari derita, peran yang diambil Islam diungkapkan dalam bentuk perintah dan larangan. Perintah dan larangan ini termanifestasi dalam kewajiban membayar zakat dan larangan praktik riba dan monopoli. Pada akhirnya, peran serta Islam dalam membebaskan manusia juga harus dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan semua agama. Membangun dialog dan kerja sama dengan agama-agama lain merupakan bentuk solidaritas global dari agama-agama dalam usaha membebaskan manusia dari derita. Sebab setiap agama, termasuk Islam tidak pernah lepas dari corak ambivalen. Oleh karena itu, kesadaran akan ambvalensi akan menghantar setiap agama kepada keterbukaan dan kerja sama untuk menggalang solidaritas kemanusiaan global. 
Institution Info

INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO