DETAIL DOCUMENT
Komunikasi Interpersonal Antara Formator Dengan Formandi dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kepribadian Formandi di Seminari Tinggi Interdiosesan Sto.Petrus Ritapiret.
Total View This Week6
Institusion
INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
Author
WATUNGADHA, Nikolaus Noy
Subject
BR Christianity 
Datestamp
2021-09-30 00:33:56 
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk (1) memberikan pemahaman yang benar tentang formasi calon imam diosesan di Seminari Tinggi Interdiosesan Sto. Petrus Ritapiret (2) memberikan pemahaman yang benar tentang komunikasi interpersonal (3) menggali pengalaman komunikasi interpersonal yang berlangsung antara formator dengan formandi di Seminari Tinggi Interdiosesan Sto. Petrus Ritapiret (4) menampilkan uraian mengenai korelasi antara komunikasi interpersonal yang dijalankan oleh formator dan formandi dan perkembangan kepribadian formandi (5) menguraikan dan meninjau kebutuhan yang perlu dipenuhi oleh formator dan formandi dalam membangun komunikasi interpersonal agar kepribadian formandi berkembang menuju kematangan, dan (6) mendata dan menganalisis usul saran yang disampaikan oleh formator dan formandi terkait dengan komunikasi interpersonal dalam proses formasi di lembaga calon imam diosesan ini. Metode yang dipakai dalam dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Objek yang diteliti adalah pengaruh komunikasi interpersonal di antara formator dan formandi terhadap perkembangan kepribadian formandi di Seminari Tinggi Interdiosesan Sto. Petrus Ritapiret. Wujud data dalam penelitian ini berupa pemahaman formator dan formandi mengenai komunikasi interpersonal, pengalaman komunikasi interpersonal yang dijalin di antara formator dan formandi, pengaruh yang timbul dari komunikasi interpersonal bagi perkembangan kepribadian formandi, dan kebutuhan formator dan formandi dalam membangun komunikasi interpersonal.Sumber data utama penelitian ini adalah formandi yang tengah menjalani masa formasi di Seminari Tinggi Interdiosesan Sto. Petrus Ritapiret periode 2020/2021.Selain itu, data penelitian juga diperoleh dari formator yang saat ini mengemban tugas sebagai pendamping bagi formandi di Seminari Tinggi Interdiosesan Sto. Petrus Ritapiret. Sumber data sekunder diperoleh dari penelitian-penelitian terdahulu sehubungan dengan formasi calon imam diosesan di Seminari Tinggi Ritapiret. Peneliti memanfaatkan beberapa teknik pengumpulan data yaitu kuesioner, wawancara, dan focus group discussion (FGD). Ketiga teknik ini peneliti padukan dengan teknik kepustakaan dan observasi partisipatoris. Langkah yang digunakandalam pengumpulan data. Pertama, peneliti menghubungi teman-teman formandi yang telah ditentukan dari masing-masing tingkat yang akan mengisi kuesioner serta beberapa formator yang hendak diwawancara. Kedua, peneliti mengadakan pertemuan untuk menjelaskan pokok penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta hal lain yang perlu untuk dijelaskan serta menetukan waktu yang terbaik untuk menjalankan pengisian kuesioner dan pengumpulannya. Ketiga, peneliti membagi kuesioner kepada responden yang telah dihubungi dan mewawancarai beberapa formator sebagaimana telah disepakati bersama waktunya. Keempat, peneliti mengumpulkan data pada waktu yang telah ditentukan bersama. Kelima, peneliti mengangkat beberapa tema yang diolah dari data wawancara dan kuesioner untuk diteliti lebih lanjut dalam FGD. Beberapa tema tersebut digeluti bersama dalam forum diskusi kelompok yang beranggotakan 5-8 peserta. Data yang diperoleh dari hasil FGD dijadikan sebagai data pendukung penelitian dan bukan kesimpulan akhir. Data-data yang telah diperoleh itu dinalisis oleh peneliti dengan menggunakan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Pertama, peneliti memetakan kekuatan (strength) dari komunikasi interpersonal antara formator dengan formandi dalamformasi calon imam diosesan di Seminari Tinggi Intersdiosesan Sto. Petrus Ritapiret. Kedua, peneliti mengangkat hal-hal yang menjadi kelemahan (weakness) dari komunikasi interpersonal di antara formator dan formandi dalam formasi calon imam diosesan di Seminari Tinggi Interdiosesan Sto. Petrus Ritapiret. Ketiga, peneliti mengkaji hal-hal yang menjadi peluang (opportunity) terciptanya komunikasi interpersonal di antara formator dan formandi dalam formasi calon imam diosesan di Seminari Tinggi Interdiosesan Sto. Petrus Ritapiret. Keempat, peneliti mengkaji hal-hal yang menjadi tantangan (threat) dari komunikasi interpersonal di antara formator dan formandidalam formasi calon imam diosesan di Seminari Tinggi Interdiosesan Sto. Petrus Ritapiret. Analisis ini didukung oleh literatur-literatur lain yang berbicara tentang pola komunikasi interpersonal dan proses formasi calon imam. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan beberapa poin berikut ini: pertama, formator dan formandi belum mamahami komunikasi interpersonal secara utuh. Pemahaman formandi dan formator mengenai komunikasi interpersonal masih berkutat pada level kedekatan emosional, kenyamanan dan saling memahami satu sama lain, serta tanggapan yang tepat atas hal-hal yang disampaikan. Dengan begitu, formandi dan formator belum melihat lebih jauh tentang komunikasi interpersonal yang mesti menghantar individu ke tahap perubahan pandangan, sikap dan t 
Institution Info

INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO