Ketepatan Kode Diagnosis Penyakit Berdasarkan ICD 10 Di Unit Rawat Jalan Dalam Menunjang Kecepatan Klaim BPJS Di Puskesmas Gondanglegi
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Malang
Author
Ratnasari, Dwi
Subject
Datestamp
2022-09-02 02:20:11
Abstract :
ABSTRAK Ketepatan kode diagnosis pada berkas rekam medis dipakai sebagai dasar pembuatan laporan terutama laporan klaim bpjs . Kode diagnosis pasien apabila tidak terkode dengan akurat maka informasi yang dihasilkan akan mempunyai tingkat validasi data yang rendah, hal ini tentu akan mengakibatkan ketidakakuratan dalam pembuatan laporan, misalnya laporan morbiditas rawat jalan, laporan sepuluh besar penyakit ataupun klaim Jamkesmas. Dengan demikian, kode yang akurat harus diperoleh agar laporan yang dibuat dapat dipertanggungjawabkan. Adapun rumusan masalah yang diambil dari penelitian ini adalah ?Bagaimanakah ketepatan kode diagnosis penyakit berdasarkan ICD-10 di unit rawat jalan Puskesmas Gondanglegi. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini yaitu : Menghitung presentase ketepatan penulisan kode diagnosis penyakit berdasarkan ICD-10 dan Menganalisis kendala yang mempengaruhi ketidaktepatan kode diagnosis penyakit pasien. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu deskriptif ,karena peneliti menggambarkan keadaan sebenarnya di lapangan dan berdasarkan data penelitian yang diperoleh sedangkan metode pengumpulan data mengunakan metode observasi dan wawancara. Data yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa presentase ketepatan kode diagnosis sebanyak 78% dan presentase ketidaklengkapan kode diagnosis sebanyak 22%. Sedangkan kendala yang mempengaruhi ketidaktepatan kode diagnosis penyakit pasien yaitu adanya penulisan diagnosa dokter atau perawat yang tidak terbaca dengan jelas oleh petugas koding , adanya singkatan diagnosa yang tidak dipahami oleh petugas koding,adanya dokumen rekam medis yang tidak terisikan diagnosa oleh dokter atau perawat,adanya koder yang tidak mengisi kode diagnosa pasien dan minimnya petugas koder. Berdasarkan uraian dari hasil pembahasan pada bab ?bab diatas sebelumnya,maka dapat ditarik kesimpulan dan saran yaitu : Sebaiknya petugas menanyakan kembali tulisan diagnosa dokter dan perawat yang tidak terbaca oleh petugas koding ,seharusnya membuat daftar singkatan baku yang telah disetujui oleh dokter ,paramedis, dan staf rekam medis agar petugas koding lebih mudah membaca diagnosa dengan singkatan,sebaiknya ada komunikasi antara petugas rekam medis dengan asisten dokter untuk mengingatkan dokter dan perawat apabila dokter lupa mengisi diagnosa pasien,sebaiknya adanya komunikasi antara petugas koding dengan petugas koding lainnya untuk mengingatkan apabila petugas koding lupa mengisi kode diagnosa pasien,dan seharusnya petugas koding berkoordinasi kepada kepala bagian puskesmas untuk menambah lowongan pekerjaan petugas rekam medis. Kata kunci : Puskesmas ,Rekam Medis , Ketepatan kode ICD-10 ,BPJS ABSTRACT The accuracy of the diagnosis code in the medical record file is used as a basis for making reports, especially claims bpjs claims. If the patient diagnosis code is not coded accurately, the information produced will have a low level of data validation, this will certainly result in inaccuracies in making reports, such as outpatient morbidity reports, reports of the top ten diseases or Jamkesmas claims. Thus, an accurate code must be obtained so that the report made can be accounted for. The formulation of the problem taken from this study is "How is the accuracy of the disease diagnosis code based on ICD-10 in the outpatient unit of the Gondanglegi Health Center. While the specific objectives of this study are: Calculate the percentage of accuracy in writing a diagnosis code based on ICD-10 and Analyze the constraints that affect the inaccuracy of a patient's disease diagnosis code. The research method used by the author is descriptive, because researchers describe the actual situation in the field and based on research data obtained while the data collection method uses observation and interview methods. Data obtained in this study showed that the percentage of accuracy of diagnosis codes was 78% and the percentage of incomplete diagnosis codes was 22%. While the constraints that affect the inaccuracy of the patient's disease diagnosis code include the writing of a doctor or nurse diagnosis that is not clearly readable by the coding officer, the existence of an abbreviation for diagnosis that is not understood by the coding officer, the existence of a medical record document that is not filled in by the doctor or nurse's diagnosis, the presence of a code who did not fill in the patient diagnosis code and the lack of coders. Based on the description of the results of the discussion in the previous chapters above, the conclusions and suggestions can be drawn, namely: It is better for the officer to re-write the diagnoses of doctors and nurses who are not read by the coding officer, should make a list of standard abbreviations that have been agreed by the doctor, paramedics, and medical record staff so that coding officers more easily read diagnoses with abbreviations, there should be communication between medical record off
ABSTRAK Ketepatan kode diagnosis pada berkas rekam medis dipakai sebagai dasar pembuatan laporan terutama laporan klaim bpjs . Kode diagnosis pasien apabila tidak terkode dengan akurat maka informasi yang dihasilkan akan mempunyai tingkat validasi data yang rendah, hal ini tentu akan mengakibatkan ketidakakuratan dalam pembuatan laporan, misalnya laporan morbiditas rawat jalan, laporan sepuluh besar penyakit ataupun klaim Jamkesmas. Dengan demikian, kode yang akurat harus diperoleh agar laporan yang dibuat dapat dipertanggungjawabkan. Adapun rumusan masalah yang diambil dari penelitian ini adalah ?Bagaimanakah ketepatan kode diagnosis penyakit berdasarkan ICD-10 di unit rawat jalan Puskesmas Gondanglegi. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini yaitu : Menghitung presentase ketepatan penulisan kode diagnosis penyakit berdasarkan ICD-10 dan Menganalisis kendala yang mempengaruhi ketidaktepatan kode diagnosis penyakit pasien. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu deskriptif ,karena peneliti menggambarkan keadaan sebenarnya di lapangan dan berdasarkan data penelitian yang diperoleh sedangkan metode pengumpulan data mengunakan metode observasi dan wawancara. Data yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa presentase ketepatan kode diagnosis sebanyak 78% dan presentase ketidaklengkapan kode diagnosis sebanyak 22%. Sedangkan kendala yang mempengaruhi ketidaktepatan kode diagnosis penyakit pasien yaitu adanya penulisan diagnosa dokter atau perawat yang tidak terbaca dengan jelas oleh petugas koding , adanya singkatan diagnosa yang tidak dipahami oleh petugas koding,adanya dokumen rekam medis yang tidak terisikan diagnosa oleh dokter atau perawat,adanya koder yang tidak mengisi kode diagnosa pasien dan minimnya petugas koder. Berdasarkan uraian dari hasil pembahasan pada bab ?bab diatas sebelumnya,maka dapat ditarik kesimpulan dan saran yaitu : Sebaiknya petugas menanyakan kembali tulisan diagnosa dokter dan perawat yang tidak terbaca oleh petugas koding ,seharusnya membuat daftar singkatan baku yang telah disetujui oleh dokter ,paramedis, dan staf rekam medis agar petugas koding lebih mudah membaca diagnosa dengan singkatan,sebaiknya ada komunikasi antara petugas rekam medis dengan asisten dokter untuk mengingatkan dokter dan perawat apabila dokter lupa mengisi diagnosa pasien,sebaiknya adanya komunikasi antara petugas koding dengan petugas koding lainnya untuk mengingatkan apabila petugas koding lupa mengisi kode diagnosa pasien,dan seharusnya petugas koding berkoordinasi kepada kepala bagian puskesmas untuk menambah lowongan pekerjaan petugas rekam medis. Kata kunci : Puskesmas ,Rekam Medis , Ketepatan kode ICD-10 ,BPJS ABSTRACT The accuracy of the diagnosis code in the medical record file is used as a basis for making reports, especially claims bpjs claims. If the patient diagnosis code is not coded accurately, the information produced will have a low level of data validation, this will certainly result in inaccuracies in making reports, such as outpatient morbidity reports, reports of the top ten diseases or Jamkesmas claims. Thus, an accurate code must be obtained so that the report made can be accounted for. The formulation of the problem taken from this study is "How is the accuracy of the disease diagnosis code based on ICD-10 in the outpatient unit of the Gondanglegi Health Center. While the specific objectives of this study are: Calculate the percentage of accuracy in writing a diagnosis code based on ICD-10 and Analyze the constraints that affect the inaccuracy of a patient's disease diagnosis code. The research method used by the author is descriptive, because researchers describe the actual situation in the field and based on research data obtained while the data collection method uses observation and interview methods. Data obtained in this study showed that the percentage of accuracy of diagnosis codes was 78% and the percentage of incomplete diagnosis codes was 22%. While the constraints that affect the inaccuracy of the patient's disease diagnosis code include the writing of a doctor or nurse diagnosis that is not clearly readable by the coding officer, the existence of an abbreviation for diagnosis that is not understood by the coding officer, the existence of a medical record document that is not filled in by the doctor or nurse's diagnosis, the presence of a code who did not fill in the patient diagnosis code and the lack of coders. Based on the description of the results of the discussion in the previous chapters above, the conclusions and suggestions can be drawn, namely: It is better for the officer to re-write the diagnoses of doctors and nurses who are not read by the coding officer, should make a list of standard abbreviations that have been agreed by the doctor, paramedics, and medical record staff so that coding officers more easily read diagnoses with abbreviations, there should be communication between medical record off
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
