DETAIL DOCUMENT
KETEPATAN DAN KELENGKAPAN KODE DIAGNOSIS RAWAT JALAN PADA IBU HAMIL RESIKO TINGGI DI PUSKESMAS JANTI PERIODE JANUARI - APRIL 2022
Total View This Week0
Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Malang
Author
NUR ANGGRAINI, NOVA
Subject
Q Science (General) 
Datestamp
2022-09-02 02:38:13 
Abstract :
Koding merupakan salah satu kegiatan pengolahan data rekam medis untuk memberikan kode dengan huruf atau angka atau kombinasi huruf dan angka yang mewakili komponen data. Pemberian kode atas diagnosis klasifikasi penyakit yang berlaku dengan menggunakan ICD-10 untuk mengkode penyakit. Ketepatan kode diagnosis adalah kesesuaian kode diagnosis yang ditetapkan petugas koding dengan rekam medis pasien yang sesuai dengan aturan ICD-10. Pengisian diagnosis utama dan tindakan yang diberikan kepada pasien ibu hamil resiko tinggi harus jelas dan tepat. Bila diagnosis utama dan tindakan yang diberikan kepada pasien tidak ditulis, ditulis namun tidak jelas atau diagnosis yang ditulis salah dapat menyebabkan kesulitan dalam pemberian kode penyakit sehingga berakibat pada ketepatan pengodean diagnosis. Kualitas hasil pengodean bergantung pada kelengkapan diagnosis, keterbacaan tulisan dokter, serta profesionalisme dokter dan petugas coding. Tujuan penelitian ini yang pertama untuk mengetahui prosedur pelaksanaan kodefikasi ICD-10 dan mengukur tingkat ketepatan dan kelengkapan kode diagnosis ibu hamil resiko tinggi berdasarkan ICD-10. Kedua, untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab ketidaktepatan dan ketidaklengkapan kode diagnosis ibu hamil resiko tinggi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan di Puskesmas Janti pada bulan Juni, pengambilan data menggunakan metode observasi dan dokumentasi pada dokumen rekam medis ibu hamil resiko tinggi serta wawancara pada petugas koding. Populasi pada kasus ibu hamil resiko tinggi sebanyak 400 dokumen rekam medis dengan sampel penelitian menggunakan rumus Slovin yaitu sebanyak 80 dokumen rekam medis. Prosedur pelaksanaan kodefikasi dokumen rekam medis ibu hamil resiko tinggi dilakukan seperti pengodean pada dokumen rekam medis lainnya. Dari hasil penelitian didapatkan 2 kategori yaitu kategori tepat ? tidak lengkap sebanyak 56 dokumen atau sebesar 70% dan kategori tidak tepat ? tidak lengkap sebanyak 24 dokumen atau sebesar 30%. Faktor penyebab ketidaktepatan yaitu masih adanya kode diagnosis yang tidak sesuai dengan kondisi pasien dan masih belum terisinya kode diagnosis, sedangkan faktor penyebab ketidaklengkapan yaitu penulisan diagnosis yang belum sesuai dengan ICD-10. Kendala dalam pengodean diagnosis pada kasus ibu hamil resiko tinggi yaitu karena langsung dikode oleh bidan bukan tenaga rekam medis. 

Institution Info

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Malang