Abstract :
"Efisiensi merupakan pelayanan kesehatan berorientasi proaktif dengan
mengoptimalkan biaya dan teknologi. Salah satu indikator yang harus
diperhatikan oleh rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan adalah
efisiensi pelayanan rawat inap, terutama pada pemanfaatan tempat tidur. Menilai
efisiensi pelayanan rawat inap dapat menggunakan empat parameter indikator
Barber Johnson, yaitu BOR, LOS, TOI dan BTO. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis efisiensi penggunaan tempat tidur ruang perawatan non covid
tahun 2021 di RSUD dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan. Jenis penelitian ini
adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi serta melakukan wawancara kepada perawat
ruangan dan petugas rekam medis bagian statistik atau pelaporan, dengan
menggunakan data primer dan sekunder dari rumah sakit. Hasil penelitian
menjelaskan bahwa perbandingan efisiensi pada tahun 2019 hingga 2021
mengalami penurunan sebesar 29,97%. Pada tahun 2019 diperoleh nilai BOR
57,0%, AvLOS 3,7 hari, BTO 69,7 kali, dan TOI 2,3 hari, tahun 2020 diperoleh
nilai BOR 38,7%, AvLOS 3,85 hari, BTO 38,89 kali dan TOI 5,83 kali, sedangkan
tahun 2021 diperoleh nilai BOR 27,03%, AvLOS 3,4 hari, BTO 27,4 kali, dan TOI
9,7 hari. Indikator faktor penyebab masalah dikarenakan dalam 2 tahun terakhir
infeksi Corona Virus Diseases masih berkembang pesat. Sehingga masih banyak
pasien yang menahan diri untuk pergi berobat ke rumah sakit karena takut akan
terinfeksi, kurangnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit serta
adanya sarana dan prasarana yang kurang memadai. Kesimpulan dari penelitian
ini adalah penggunaan tempat tidur semua ruangan rawat inap belum efisien dan
berada dibawah standar ideal Barber Johnson. Strategi yang dapat dilakukan
dengan melakukan evaluasi terhadap rendahnya BOR, meningkatkan promosi
rumah sakit, melengkapi sarana dan prasarana agar pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat lebih optimal dan memuaskan."