DETAIL DOCUMENT
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENYUSUTAN ( RETENSI ) DOKUMEN REKAM MEDIS SUSUAI PERMENKES PASAL 8 AYAT ( 1DAN 2 ) NOMOR 269 TAHUN 2008 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KANJURUHAN KABUPATEN MALANG
Total View This Week0
Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Malang
Author
Dina Sofiana, sofiana
Subject
 
Datestamp
2022-09-02 02:59:19 
Abstract :
Salah satu bagian rumah sakit yang menunjang pelayanan adalah ruang penyimpanan (filling) yang bertanggung jawab dalam proses pengelolaan dokumen rekam medis. Salah satu kegiatannya adalah melakukan pemusnahan dokumen rekam medis yang tidak memiliki nilai guna rekam medis dengan kategori tertentu Nantinya dilakukan pemusnahan khususnya dokumen rekam medis yang tidak disimpan secara abadi Jenis metodologi penelitian menggunakan kualitatif melaluli kegiatan observasi dan wawancara. Upaya implementasi kebijakan penyusutan (Retensi) dokumen rekam medis sesuai Permenkes pasal 8 ayat (1 dan 2) nomor 269 tahun 2008 di rumah sakit umum daerah kanjuruhan kabupaten Malang meliputi 3 hal, yaitu Sistem kebijakan penyusutan (retensi) Dokumen Rekam Medis, Aktor pelaksana implementasi kebijakan penyusutan (retensi) Dokumen Rekam Medis dan Faktor apakah yang menghambat implentasi kebijakan penyusutan (retensi) Dokumen Rekam Medis. Dari analisis data yang diperoleh untuk Sistem kebijakan penyusutan (retensi) Dokumen Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kabupaten Malang berdasarkan buku pedoman pelayanan rekam medis, standar prosedur operasional penyusutan dokumen rekam medis in aktif dan flow chart berupa alur penyusutan dokumen rekam medis in aktif namun dari semua kebijakan belum di laksanakan secara berkala, Aktor pelaksana implementasi kebijakan penyusutan (retensi) Dokumen Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kabupaten Malang adalah minimal SLTA atau sederajat dan tidak ada masalah, Faktor apakah yang menghambat implentasi kebijakan penyusutan (retensi) Dokumen Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kabupaten Malang adalah beban kerja melebihi kemampuan petugas, penyusutan atau retensi hanya mengandalkan mahasiswa prakter kerja lapangan (PKL), pimpinan rumah sakit kurang memperhatikan sarana prasarana, rak menyimpanan dokumen rekam medis in aktif belum ada, penyisiran dilakukan manual. Setelah permasalahn ditemukan maka peneliti memberikan saran harus di lakukan pengkajian ulang terkait kebutuhan sumber daya manusia di filling, sarana prasarana perlu di lakukan pengadaan untuk kebutuhan rak dokumen rekam medis in aktif serta mengkaji ulang kebutuhan ulang SIMRS supaya penyisiran dokumen rekam medis tidak di lakukan manual. Kata kunci : Penyusutan,dokumen rekam medis, in aktif 
Institution Info

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Malang