Abstract :
Financial distress merupakan kondisi dimana keuangan perusahaan dalam keadaan
tidak sehat atau krisis. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengidentifikasi
financial distress terlebih dahulu sebagai peringatan dini sebelum perusahaan
mengalami kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi financial
distress, mengetahui pengaruh financial distress dan tingkat suku bunga terhadap harga
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2014-2017. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 131 perusahaan. Sedangkan teknik
pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling,
dan didapat sebanyak 33 perusahaan. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah
nilai springate dan tingkat suku bunga, sedangkan variabel terikat (Y) dalam penelitian
ini adalah Harga Saham. Metode analisis data adalah analisis statistik dengan
menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) for windows
versi 17.0.Dari hasil penelitian, pengujian statistik menunjukkan bahwa Financial
Distress berpengaruh signifikan berhadap Harga Saham memiliki koefisien regresi beta
sebesar 0,163 dengan probabilitas (p) 0,022 secara statistik signifikan pada level
?=0,05. Variabel Tingkat Suku Bunga memiliki pengaruh terhadap Harga Saham pada
perusahaan manufacture yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dapat diketahui
dari nilai t hitung sebesar 8,542 dengan nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05.
Variabel financial distress dan tingkat suku bunga secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan manufacture yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Hal ini dapat diketahui dari nilai F hitung sebesar 37,867 dengan nilai
signifikan 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05.
Keywords: Springate Methods, Financial Distress, Suku Bunga.