Abstract :
Perusahaan sebagai sebuah badan usaha yang bertujuan untuk mencapai
keuntungan dan memakmurkan pemiliknya hendaknya melakukan prinsif Going
Concern yaitu melakukan kegiatan usahanya secara terus menerus atau berulang
yang bertujuan untuk mendapatkan keliapatan keuntungan dari setiap kegiatan
oprasional yang dilakukan. Selain daripada itu modal sebagai elemen penting
dalam kegiatan oprasional tersebut hendaknya dipenuhi dengan
meminimalisasikan penggunaan utang, dan perusahaan dituntun untuk melakukan
efesiensi pengunaan dana dari modal tersebut untuk memaksimalkan keuntungan
yang dicapai serta menjaga perusahaan terus sustainable.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktek Analisis
Altman Z-Score Modifikasi menggunakan objek perusahaan telekomunikasi.
Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mencari potensi kebangkrutan yang
mungkin bisa terjadi pada empat perusahaan telekomunikasi. Penelitian ini
dilakukan pada empat perusahaan telekomunikasi selama 3 tahun (2015-2017)
dengan mengombinasikan empat rasio keuangan yaitu Working Capital to Total
Asset, Retained Earning to Total Asset, Earning Before Interes and Tax to Total
Asset dan Book Value of Equity to Book Value fo Debt dengan Altman Z-Score
Modifikasi.
Hasil penelitian menemukan bahwa dari ke empat perusahaan yang di teliti
hanya PT. Telkom Tbk yang dinyatakan dalam kondisi yang sehat dengan
memperoleh Z > 2,6. Sementara tiga perusahaan sisanya yaitu PT. XL Axiata
Tbk, PT. Indosat Tbk dan PT. Smartfren Telecom Tbk dinyatakan masi berada
dalam kondisi mengalami kebangkrutan dalam 3 tahun terakhir dengan
memperoleh Z < 1,1.
Kata kunci: Financial distress, Kebangkrutan, Altman Z-Score, Perusahaan
Telekomunikasi
ix
ABSTRACT
The company as a business entity that aims to achieve profit and prosper its
owner should carry out the Going Concern principle, namely doing business
activities continuously or repeatedly which aims to get profit from each
operational activity carried out. In addition to that, capital as an important element
in operational activities should be fulfilled by minimizing the use of debt, and the
company is guided to make efficient use of funds from these capital to maximize
profits and keep the company sustainable.
In general, this study aims to determine the practice of Analysis of Altman
Z-Score Modification using the object of a telecommunications company. In
particular, this study aims to look for potential bankruptcies that might occur in
four telecommunications companies. This research was conducted on four
telecommunications companies for 3 years (2015-2017) by combining four
financial ratios, namely Working Capital to Total Assets, Retained Earning to
Total Assets, Earning Before Interactions and Tax to Total Assets and Book
Value of Equity to Book Value fo Debt with Altman Z-Score Modification.
The results of the study found that from the four companies studied only PT.
Telkom Tbk which is stated in a healthy condition by obtaining Z> 2.6. While the
remaining three companies are PT. XL Axiata Tbk, PT. Indosat Tbk and PT.
Smartfren Telecom Tbk was declared to be in a state of bankruptcy in the last 3
years by obtaining Z <1.1.