Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Malangkucecwara
Author
WANTRI FAJRIYANTI, ANNISA
Subject
Kinerja Ekonomi
Datestamp
2021-07-22 03:24:50
Abstract :
Pada era globalisasi saat ini, perusahaan dituntut untuk bersaing secara global.
Perusahaan harus berlomba ? lomba untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat
bersaing dengan perusahaan lainnya yang bertujuan untuk mempertahankan eksistensinya,
apalagi adanya penyebaran wabah Covid ? 19 yang begitu massif tentu memaksa kesigapan
semua negara meningkat. Seiring dengan ketatnya persaingan, hal penting yang harus
diperhatikan untuk dapat mempertahankan eksistensinya adalah dengan melihat kesehatan
keuangan dari perusahaan tersebut, salah satunya adalah dengan dengan cara menganalisis
rasio keuangan perusahaan. Beberapa sektor yang dinilai sangat terkena dampak dengan
adanya pandemic Covid ? 19 ini adalah sektor makanan dan minuman, sektor
telekomunikasi, dan sektor farmasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kinerja keuangan
perusahaan di masa pandemic Covid ? 19 diukur dengan rasio likuiditas, solvabilitas,
profitabilitas, dan aktivitas. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder meliputi laporan keuangan di perusahaan consumer goods sub sector makanan &
minuman, perusahaan farmasi, dan perusahaan telekomukasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2020. Data laporan keuangan tersebut diolah dengan
menggunakan rasio keuangan diantaranya rasio likuiditas (current ratio, quick ratio), rasio
solvablilitas (Debt to Assets Ratio, Debt to Equity Ratio), rasio aktivitas (Fixed Assets
Turnover, Total Assetes Turnover Ratio), dan rasio profitabilitas (Gross Profit Margin,
Return On Equity, Return On Investment). Kemudian menarik kesimpulan dari analisis
rasio tersebut, dan membuat analisis lanjutan.
Dari hasil penelitian diperoleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur berdasarkan
rasio likuiditas, solvabilitas dinyatakan baik, rasio aktivitas, profitabilitas dinyatakan
kurang efisien dan optimal, akan tetapi GPM dinyatakan baik. Kemudian kinerja keuangan
PT. Telekomunikasi Indonesia berdasarkan rasio likuiditas dinyatakan kurang baik, rasio
solvabilitas dinyatakan cukup baik, rasio aktivitas dilihat dari analisis FATO dan TATO
dinyatakan tidak cukup baik dan kurang efisien, berdasarkan rasio profitabilitas GPM
dinyatakan baik, sedangkan ROE dan ROI dinyatakan kurang efisien dan belum maksimal.
Selanjutnya kinerja keuangan PT. Kalbe Farma Tbk berdasarkan rasio likuiditas dinyatakan
baik, solvabilitas dinyatakan cukup baik, aktivitas dinyatakan kurang baik atau efisien,
profitabilitas yang dilihat dari analisis GPM dunyatakan baik akan tetapi ROE dan ROI
dinyatakan kurang efisien.