DETAIL DOCUMENT
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi UMKM Dalam Pengambilan Keputusan Penerapan SAK EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, Dan Menengah) (Studi Kasus pada 15 UMKM di Kabupaten Malang)
Total View This Week0
Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Malangkucecwara
Author
PUSPITASARI, NINING
Subject
Akuntansi EMKM 
Datestamp
2021-01-11 03:29:33 
Abstract :
ABSTRAK Sebagian besar UMKM di wilayah Indonesia masih belum menerapkan SAK EMKM seperti di Kota Surabaya, Tangerang Selatan, dan di Kota Pekanbaru. SAK EMKM merupakan kepanjangan dari Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) untuk perusahaan mikro, kecil dan menengah. SAK EMKM ini dimaksudkan agar Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) dalam menyusun laporan keuangan bisa sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dari masalah di atas tersebut membuat peneliti ingin mengetahui penerapan SAK EMKM di Kabupaten Malang. Peneliti mengambil subyek penelitian sebayak 15 UMKM di Kabupaten Malang yang bergerak dibidang manufaktur, jasa, dan dagang. Lokasi penelitian ada di Kecamatan Pakisaji, Tajinan dan Bululawang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat peneliti, mengadakan analisis data secara induktif, dan mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dasar. Jenis penelitian deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Hasil penelitian yang dilakukan kepada 15 UMKM di Kabupaten Malang mengenai penerapan SAK EMKM pada UMKM diperoleh hasil bahwa keseluruhan subyek penelitian belum menerapkan SAK EMKM. Pencatatan keuangan dilakukan secara sederhana dan tidak sesuai dengan standar aturan pencatatan laporan keuangan yang berlaku. Kata kunci: UMKM di Kabupaten Malang, Penerapan SAK EMKM ABSTRACT Most UMKM in the Indonesian region still have not implemented SAK EMKM such as in Surabaya City, South Tangerang, and in Pekanbaru City. SAK EMKM is an extension of the Financial Accounting Standards for Micro, Small and Medium Entities set by the Indonesian Accounting Association (IAI) for micro, small and medium enterprises. This SAK EMKM is intended so that Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) in preparing financial statements can be in accordance with the standards set. From the above problems, the researcher wanted to know the application of the SAK EMKM in Malang District. The researcher took the subjects of the study as many as 15 UMKM in Malang District engaged in manufacturing, services, and trading. The research locations are in Pakisaji, Tajinan and Bululawang sub ? districts. This study used descriptive qualitative method. A qualitative approach is research that is rooted in a natural setting as wholeness, relies on humans as a tool of researchers, conducts inductive data analysis, and directs its research objectives to try to find basic theories. This type of descriptive research is a method used to analyze data by describing or describing data that has been collected as it is without intending to make conclusions that apply to general or generalizations. The results of research conducted on 15 UMKM in Malang district regarding the application of SAK EMKM to UMKM showed that all research subjects had not applied SAK EMKM. Financial records are carried out simply and not in accordance with the standard rules for recording financial statements in force. Keywords: UMKM in Malang District, Application of SAK EMKM 
Institution Info

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Malangkucecwara