Abstract :
Bank Jatim merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang memiliki beberapa kelemahan diantarnya yaitu kemajuan dan kemunduran bank yang bergantung pada pemerintah provinsi, lambat dalam pengambilan keputusan karena aturan birokrasi, dan rawan mengalami kekurangan modal dan minim apabila pengelolaannya tidak strategis. Menyoroti kelemahan pada poin ketiga yaitu rawan mengalami kekurangan modal apabila pengelolaannya tidak strategis, maka penulis tertarik untuk menganalisis kesehatan Bank Jatim pada masa pandemi Covid-19. Hal tersebut dikarenakan pada masa pandemi Covid-19 perekonomian sedang diuji. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teori triangulasi digunakan dalam penelitian ini. Validitas data berdasarkan teori yang ada dievaluasi dengan bantuan triangulasi teori. Triangulasi teori dilakukan dengan menggunakan analisis teoritis untuk mengidentifikasi pola atau bentuk. Berdasarkan analisis tingkat kesehatan bank Jatim dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat Risk Profile resiko kredit dan resiko likuiditas pada tahun 2020 dan 2021 diperoleh hasil yang?sangat sehat. Good Corporate Governance pada tahun 2020 menempati peringkat 3 dengan kriteria cukup sehat? dan 2021 di peroleh hasil peringkat 2 dengan kriteria sehat. Hal ini membuktikan bahwa baik pada tahun 2020 maupun 2021 bank Jatim melakukan manajemen yang baik dan mengikuti prinsip prinsip GCG sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Peraturan Bank Indonesia. Return On Aset (ROA) pada tahun 2020 dan 2021 diperoleh hasil?sangat sehat. Rasio beban operasional (BOPO) memperoleh hasil ?sangat memadai? karena berada pada rasio 83%