DETAIL DOCUMENT
ANALISIS PENGGUNAAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ALTERNATIF GUNA MENENTUKAN TARIF RAWAT INAP SERTA MENGETAHUI LABA YANG SEBENARNYA (STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT SYUHADA’ HAJI KOTA BLITAR)
Total View This Week0
Institusion
STIE Kesuma Negara Blitar
Author
Pratiwi, Wahyuning Eka Anggraeni
Subject
Akuntansi 
Datestamp
2023-10-02 02:56:37 
Abstract :
Perhitungan biaya rawat inap kebanyakan rumah sakit masih menggunakan sistem biaya tradisional. Padahal perhitungan biaya rawat inap sangat penting, karena berkaitan dengan penentuan harga pokok jasa rawat inap, yang pada akhirnya akan mempengaruhi penentuan harga jual atau tarif rawat inap. Alternatif yang dapat digunakan untuk menghitung biaya produk atau jasa adalah dengan menggunakan Activity Based Costing System (ABCS). Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang penentuan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan activity based costing system, dapat dijadikan sebagai acuan dalam menetapkan tarif jasa rawat inap pada RS Syuhada? Haji Kota Blitar dan sebagai alat pembanding dengan tarif rawat inap yang ditetapkan selama ini, serta menjadi salah satu masukan yang memberikan informasi mengenai activity based costing system terutama dalam penerapannya pada sebuah rumah sakit yang orientasi utamanya adalah pelayanan masyarakat. Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menunjukkan dan membandingkan hasil perhitungan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan activity based costing dengan tarif rawat inap rumah sakit saat ini. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari perhitungan tarif rawat inap dengan menggunakan activity based costing, apabila dibandingkan dengan tarif yang digunakan oleh rumah sakit saat ini maka activity based costing memberikan hasil yang lebih besar untuk Kelas III pada ketiga tahun yaitu tahun 2014, tahun 2015 serta tahun 2016, dan memberikan hasil yang lebih kecil untuk VIP, Kelas I dan Kelas II pada tahun 2014, tahun 2015 serta tahun 2016 hal ini disebabkan karena pembebanan biaya overhead pada masing-masing produk. Pada activity based costing, biaya overhead pada masing-masing produk dibebankan pada banyak cost driver. Sehingga dalam activity based costing, telah mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap kamar scara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas. 
Institution Info

STIE Kesuma Negara Blitar