PEMANFAATAN KOMPOSIT MAGNETIK ARANG AKTIF SEBAGAI ADSORBEN SENYAWA TETRASIKLIN HIDROKLORIDA BERBAHAN DASAR KULIT JENGKOL
Total View This Week5
Total View This Week5
Institusion
UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA
Author
Nurhidah, Mia
Subject
S1-Skripsi Farmasi
Datestamp
2021-09-07 13:03:59
Abstract :
Limbah tetrasiklin hidroklorida dalam lingkungan air dapat mengancam kesehatan manusia. Kulit jengkol selama ini menjadi limbah di pasar tradisional. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan kulit jengkol sebagai adsorben untuk menghilangkan pencemaran lingkungan akibat limbah tetrasiklin hidroklorida. Kulit jengkol dikarbonisasi pada suhu 350 oC selama 1 jam, diayak pada mesh 100, diaktivasi menggunakan H3PO4 15% dan di tanur pada suhu 500 oC selama 3 jam. Komposit magnetik dibuat dari arang aktif dan larutan garam Fe2+/Pb2+ (rasio molar 2:1) ditambah larutan NaOH 3M, memperoleh massa PbFe2O4/arang aktif sebesar 1:1 , 1:3 dan 3:1. Hasil karakteristik arang aktif memenuhi standar SNI 06-3730-1995. Hasil karakterisasi menunjukan KMAK 3:1 memiliki nilai magnetisasi tertinggi sebesar 0,2 emu/g. pH optimum pada arang aktif di pH 8 sedangkan KMAK di pH 10. Pengujian kinetika adsorpsi mengikuti persamaan kinetika Ho dengan kapasitas adsorpsi lebih besar pada KMAK 3:1. Isoterm adsorpsi arang aktif mengikuti persamaan Langmuir dan KMAK 3:1 mengikuti persamaan Freundlich.
Limbah tetrasiklin hidroklorida dalam lingkungan air dapat mengancam kesehatan manusia. Kulit jengkol selama ini menjadi limbah di pasar tradisional. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan kulit jengkol sebagai adsorben untuk menghilangkan pencemaran lingkungan akibat limbah tetrasiklin hidroklorida. Kulit jengkol dikarbonisasi pada suhu 350 oC selama 1 jam, diayak pada mesh 100, diaktivasi menggunakan H3PO4 15% dan di tanur pada suhu 500 oC selama 3 jam. Komposit magnetik dibuat dari arang aktif dan larutan garam Fe2+/Pb2+ (rasio molar 2:1) ditambah larutan NaOH 3M, memperoleh massa PbFe2O4/arang aktif sebesar 1:1 , 1:3 dan 3:1. Hasil karakteristik arang aktif memenuhi standar SNI 06-3730-1995. Hasil karakterisasi menunjukan KMAK 3:1 memiliki nilai magnetisasi tertinggi sebesar 0,2 emu/g. pH optimum pada arang aktif di pH 8 sedangkan KMAK di pH 10. Pengujian kinetika adsorpsi mengikuti persamaan kinetika Ho dengan kapasitas adsorpsi lebih besar pada KMAK 3:1. Isoterm adsorpsi arang aktif mengikuti persamaan Langmuir dan KMAK 3:1 mengikuti persamaan Freundlich.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
