Abstract :
Gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang menahun bersifat progresif bahkan tidak dapat pulih kembali. Terapi dengan hemodialisis memerlukan waktu jangka panjang dan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan pasien. Seperti aspek fisik, psikologis, sosial dan lingkungan. Semua kondisi tersebut akan menyebabkan menurunnya kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dengan jumlah hemodialisis dan jumlah obat yang diterima oleh pasien di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan desain observasional deskriptif melalui pendekatan cross sectional dengan teknik pengumpulan data secara prospektif yang dilakukan pada periode Februari-April 2019. Pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling dengan jumlah sampel 44 pasien. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner WHOQoL-BREF. Sumber data yang diperoleh berupa data primer hasil pengisian kuesioner dan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik. Analisis data secara statistik menggunakan uji korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara kualitas hidup pasien dengan jumlah hemodialisis dengan nilai signifikansi <0,05 (fisik p = 0,004; psikologis p = 0,003; sosial p = 0,000; lingkungan p = 0,002) dan tidak terdapat hubungan antara kualitas hidup dengan jumlah obat yang diterima oleh pasien dengan nilai signifikansi >0,05 (fisik p = 0,389; psikologis p = 0,694; sosial p = 0,770; lingkungan p = 0,958).
Kata kunci : gagal ginjal kronik, hemodialisis, kualitas hidup