Abstract :
Latar belakang: WHO menyatakan secara global AKI mencapai 179 ribu kematian dan
AKB 1,3 juta/tahun. Sebanyak 99% AKI diakibatkan komplikasi selama kehamilan,
persalinan dan nifas.Salah satu penyebab AKI yaitu anemia yang membuat tingkat
risiko Ketuban Pecah Dini saat menjelang persalinan, hal ini dapat menyebabkan
masalah potensial pada ibu dan bayi. sedangkan AKB sebanyak 18,4% disebabkan oleh
BBLR, premature, kelainan congenital, tetanus neonatorum, dan Asfiksi.
Metode: Laporan Tugas Akhir ini menggunakan studi kasus unit tunggal, yaitu satu ibu
hamil yang memenuhi kriteria kasus, Ny. F usia kehamilan 32 minggu.lokasi
pengumpulan data di BPM Hamdanah, pengambilan data didapatkan melalui data
primer dan sekunderdengan menggunakan pendekatan metode SOAP dan 7 langkah
Varney.
Hasil pengkajian: Pada usia kehamilan 32-34 minggu Ny.F mengalami anemia ringan
dan telah diberikan asuhan serta terapi yang sesuai setiap kunjungan. Ny. F mengalami
kejadian KPD sehingga dilakukan pengawasan pada TTV dan DJJ, sampai pada
persalinan normal 16 September 2020 jam 01.45 WIB, ibu melahirkan normal bayi lakilaki
dengan
APGAR
score 8-9 tanpa ada kelainan, pada masa nifas 42 hari dan tidak
ditemukan keluhan atau masalah. Ny.F memilih metode MAL sebagai alat kontrasepsi
tanpa ada keluhan.
Simpulan: Secara teoritis ada kaitan antara anemia kehamilan dan KPD, pada kasus
Ny. F telah dilakukan asuhan yang sesuai pada tiap kasus sehingga masalah tersebut
tidak bertambah berat. Adapun perlunya melakukan pendekatan komprehensif sebagai
upaya yang dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB untuk meningkatkan derajat
kesehatan ibu dan anak