Perbandingan Efektivitas Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dan
Daun Bajakah (Uncaria acida Roxb.) sebagai Larvasida Alami Nyamuk Culex sp.
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
STIKES Borneo Cendekia Medika
Author
Urianti, Wina
Subject
Q Science (General)
Datestamp
2022-07-21 07:07:03
Abstract :
Nyamuk Culex sp. merupakan vector filariasis. Pengendalian filariasis dapat dilakukan melalui penggunaan larvasida, salah satunya yang bersumber dari tumbuhan. Ekstrak daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan daun bajakah (Uncaria acida Roxb.) diduga berpotensi sebagai larvasida alami nyamuk Culex sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektifitas ekstrak daun U. acida Roxb. dan C. aurantifolia dalam membunuh larva nyamuk Culex sp. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan dan 4 pengulangan. Perlakuan berupa pemberian ekstrak daun C. aurantifolia dan daun U. acida Roxb. masing-masing dengan konsentrasi berbeda. Pengamatan dilakukan selama 24 jam. Persentase kematian larva pada jam ke-24 yang diperoleh pada konsentrasi 0,5%, 0,15%, 0,25%, 0,35% dan 0,45% berturut-turut adalah 75%, 85%, 90%, 95% dan 100% untuk ekstrak daun C. aurantifolia, sedangkan ekstrak daun U. acida Roxb. adalah 50%, 55%, 65%, 75% dan 85%. Hasil uji Kruskal Wallis diperoleh nilai masing-masing sebesar 0.000 dan 0,000 <0.05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari perlakuan yang diujikan. Hasil perbandingan efektivitas larvasida ekstrak daun C. aurantifolia dan daun U. acida Roxb. menggunakan uji Mann Withney diperoleh nilai sebesar 0.000 (<0,05) artinya H0 ditolak yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara ekstrak daun C. aurantifolia dan daun U. acida Roxb. sebagai larvasida alami nyamuk Culex sp. dengan nilai mean rank sebesar 31.5 untuk ekstrak daun jeruk nipis dan 17.5 untuk ekstrak daun bajakah. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun C. aurantifolia lebih efektif sebagai larvasida alami nyamuk Culex sp. dibandingkan ekstrak daun U. acida Roxb.
Nyamuk Culex sp. merupakan vector filariasis. Pengendalian filariasis dapat dilakukan melalui penggunaan larvasida, salah satunya yang bersumber dari tumbuhan. Ekstrak daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan daun bajakah (Uncaria acida Roxb.) diduga berpotensi sebagai larvasida alami nyamuk Culex sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektifitas ekstrak daun U. acida Roxb. dan C. aurantifolia dalam membunuh larva nyamuk Culex sp. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan dan 4 pengulangan. Perlakuan berupa pemberian ekstrak daun C. aurantifolia dan daun U. acida Roxb. masing-masing dengan konsentrasi berbeda. Pengamatan dilakukan selama 24 jam. Persentase kematian larva pada jam ke-24 yang diperoleh pada konsentrasi 0,5%, 0,15%, 0,25%, 0,35% dan 0,45% berturut-turut adalah 75%, 85%, 90%, 95% dan 100% untuk ekstrak daun C. aurantifolia, sedangkan ekstrak daun U. acida Roxb. adalah 50%, 55%, 65%, 75% dan 85%. Hasil uji Kruskal Wallis diperoleh nilai masing-masing sebesar 0.000 dan 0,000 <0.05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari perlakuan yang diujikan. Hasil perbandingan efektivitas larvasida ekstrak daun C. aurantifolia dan daun U. acida Roxb. menggunakan uji Mann Withney diperoleh nilai sebesar 0.000 (<0,05) artinya H0 ditolak yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara ekstrak daun C. aurantifolia dan daun U. acida Roxb. sebagai larvasida alami nyamuk Culex sp. dengan nilai mean rank sebesar 31.5 untuk ekstrak daun jeruk nipis dan 17.5 untuk ekstrak daun bajakah. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun C. aurantifolia lebih efektif sebagai larvasida alami nyamuk Culex sp. dibandingkan ekstrak daun U. acida Roxb.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
