Abstract :
Pendahuluan: Berubahnya pola makan serta gaya hidup menjadi satu dari
penyebab adanya gangguan pada saluran pencernaan. Dispepsia merupakan gangguan pencernaan yang banyak derita serta paling sering terjadi. Dispepsia dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu meningkatnya sekresi asam lambung, faktor diet, faktor lingkungan, serta faktor psikologi seperti stress.
Metode: Penelitian deskriptif kualitatif secara retrospektif dengan desain
Cross sectional dan teknik pengambilan yaitu Purposive Sampling. Sampel
dari penelitian diperoleh dari resep pasien dispepsia dewasa rawat jalan usia 18-65 tahun di Puskesmas Arut Selatan Pangkalan Bun.
Hasil: Penderita terbanyak dispepsia berjenis kelamin perempuan yaitu 74
(74%), rentang usia 56?65 jumlah pasien 35 (35%),Golongan obat yang
banyak pemakaian yaitu PPI dengan jenis obat omeprazole 20 mg 60 pasien (39,22%), frekuensi 2 x 1. Bentuk sediaan yang paling banyak digunakan adalah sediaan capsul omeprazole yaitu sebanyak 60 (39,22%)), rutempemberian oral. Obat penyerta pada pasien dispepsia yaitu dari golongan multivitamin adalah vitamin B1,B compleks dan vitamin C jumlah
pemakaian 36 (37,11%) dan variasi jumlah penggunaan terapi antiulkus
tunggal ialah omeprazole dengan jumlah pasien 25 (25%), kombinasi 2
antiulkus yang banyak yaitu antasida dengan PPI dan kombinasi 3 antiulkus
yaitu PPI, Sitoprotektif, Prokinetik.
Kesimpulan: Pasien yang menderita penyakit dispepsia terbanyak adalah
perempuan dengan rentang usia 56?65, golongan obat yang banyak
digunakan yaitu PPI dengan jenis obat omeprazole 20 mg, penggunaan terapi antiulkus tunggal yaitu omeprazole, kombinasi 2 antiulkus yaitu antasida dengan PPI dan kombinasi 3 antiulkus yaitu PPI, Sitoprotektif, Prokinetik.
Kata kunci : Profil penggunaan obat, Dispepsia