Abstract :
Stunting merupakan suatu kondisi dimana kurang gizi kronis yang
mengakibatkan TB/U dibawah normal dan disebabkan oleh asupan gizi kurang
dalam jangka waktu yang cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan gizi. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor
yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 12-60 bulan di
Puskesmas Perak Timur Surabaya.
Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan
pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel penelitian didapatkan dengan
total sampling sebanyak 35 responden. Variabel independent dalam penelitian ini
adalah pemberian ASI Eksklusif, asupan MPASI, BBL, kelengkapan imunisasi,
tingkat pendididkan dan pengetahuan ibu, pendapatan keluarga dan kondisi
lingkungan.Variabel dependent dalam penelitian ini adalah kejadian stunting.
Instrumen yang digunakan pada variabel independent berjumlah 4 kuesioner dan
variabel dependent menggunakan lembar observasi BB dan TB. Analisa data
menggunakan uji statistik Chi Square dan Uji Fisher Exact Test (
Hasil pada penelitian ini didapatkan adanya hubungan antara kejadian
stunting pada balita usia 12-60 bulan dengan pemberian ASI Eksklusif
asupan MPASI kelengkapan imunisasi ( tingkat
pengetahuan ibu pendapatan keluarga kondisi
lingkungan Didapatkan tidak ada hubungan antara kejadian stunting
dengan BBL (?=0,726) dan tingkat pendidikan ibu (?=0,288).
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kejadian stunting. Dari
penelitian ini diharapkan adanya upaya promotif kepada keluarga dengan balita
stunting untuk lebih memperhatikan 1000 HPK mulai dari asupan gizi saat hamil
dan menyusui, asupan balita saat lahir sampai usia 60 bulan, kelengkapan
imunisasi, pengetahuan ibu yang lebih berkembang dengan ditunjangnya
kemudahan mengakses internet dan konndisi lingkungan yang kondusif untuk
tumbuh kembang balita.
Kata Kunci: Stunting, Balita, ASI Eksklusif, MPASI, Lingkungan.