Abstract :
Lansia merupakan puncak perkembangan manusia. Seseorang yang
telah mencapai tahap lanjut usia mungkin akan menghadapi berbagai
perubahan yang dapat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari.
Ketergantungan dalam melakukan ADL pada lansia dapat disebabkan oleh
berbagai hal antara lain usia, kesehatan fisiologis, fungsi kognitif, dan fungsi
psikososial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada
hubungan antara peran caregiver formal dengan pemenuhan ADL (Activities
of Daily Living) pada lansia demensia di UPTD Griya Wreda Jambangan
Surabaya.
Pada 36 responden demensia senior, desain observasional analitik
dengan pendekatan cross-sectional digunakan dalam penelitian ini. Survei
SPMSQ, peran pengasuh formal, dan kuesioner penilaian aktivitas harian
digunakan untuk mengumpulkan data. Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 13 Juli 2023 di UPTD Griya Wreda Jambangan Jl. Ketintang Madya
VI no.15A Surabaya.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas lansia
memiliki peran sebagai caregiver formal dan melakukan aktivitas kehidupan
sehari-hari (ADL) yang tergolong baik, dengan 29 partisipan (80,6%)
termasuk dalam kategori ini. Enam responden (16,6%) dianggap memiliki
peran caregiver formal yang cukup memuaskan dan ADL yang terpenuhi
dengan baik, sementara satu responden (2,8%) memiliki peran caregiver
formal yang cukup dan pemenuhan ADL yang sedang. Hasil uji statistik
Spearman Rho menunjukkan adanya hubungan antara fungsi caregiver
formal dengan pencapaian Activities of Daily Living (ADL) di UPTD Griya
Wreda Jambangan Surabaya dengan nilai ? = 0,040 (? < 0,05).
Dengan demikian, penelitian ini mengimplikasikan bahwa pengasuh
formal memainkan peran penting dalam membantu lansia dalam memenuhi
kebutuhan aktivitas sehari-hari. Untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
demensia lanjut usia, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan ADL
mereka dengan hati-hati, sabar, dan penuh kasih sayang.
Keyword : Lansia, ADL, Demensia, Caregiver Formal