Abstract :
Pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis seringkali tidak didampingi
oleh keluarga sehingga pasien tidak mendapatkan dukungan keluarga secara
langsung, dukungan keluarga yang kurang dapat mengakibatkan pasien stres.
Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis hubungan antara dukungan keluarga
dengan tingkat stres pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di
poli hemodialisa RSPAL dr. Ramelan Surabaya.
Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional. Populasi adalah jumlah
pasien yang memiliki penyakit Gagal Ginjal Kronis (GGK) di Poli Hemodialisa
RSPAL dr. Ramelan Surabaya dengan jumlah 143 pasien , jumlah sampel 105
pasien menggunakan teknik Purposive Sampling. Variabel Independennya adalah
dukungan keluarga. Variabel dependennya adalah tingkat stres. Instrumen yang
digunakan adalah PSS dan adaptasi dari peneliti lain. Analisis data menggunakan
uji Rank Spearman Rho dengan (? < 0,05)
Hasil penelitian didapatkan dukungan keluarga dalam kategori cukup (41,9%),
sedangkan tingkat stres dalam kategori sedang (41%). Hasil penelitian dengan uji
Rank Spearman Rho didapatkan ?value = 0,000 (? < 0,05) dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres pada pasien GGK
yang menjalani Hemodialisis di Poli Hemodialisa RSPAL dr. Ramelan Surabaya.
Dukungan keluarga yang diberikan seperti motivasi, perhatian mengingatkan untuk
selalu untuk menjalani terapi hemodialisa secara teratur. Bimbingan dan dorongan
dari keluarga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan semangat hidup pasien
dengan GGK yang menjalani Hemodialisis.
Kata kunci : GGK, stres, dukungan keluarga, hemodialisa