Abstract :
Orang yang memiliki banyak teman merupakan hal yang positif bagi sebagian
orang. Namun, tidak semua teman memberikan dampak positif untuk diri sendiri.
Terdapat pula teman yang cenderung membawa pengaruh negatif hingga
merugikan. Seperti merasa iri terhadap teman, menuntut menjadi orang lain,
bersifat egois, dan tidak mau disalahkan. Toxic friendship merupakan hubungan
pertemanan yang memberikan dampak negatif seperti membentuk geng atau
kelompok sendiri dan selalu merasa iri terhadap teman
Desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif analitik. Populasi
Mahasiswa STIKES Hang Tuah Surabaya dalam rentang bulan Mei sampai Juli
2022. Variabel independen pola komunikasi terhadap toxic friendship pada
mahasiswa di Stikes Hang Tuah Surabaya. Teknik sampel menggunakan probality
sampling sebanyak 114 mahaiswa. Analisa data menggunakan analisa univariat.
Semakin baik pola komunikasi mahasiswa akan cenderung memiliki circle
pertemanan yang memicu toxic friendship. Hasil menunjukkan bahwa 103
responden memiliki nilai toxic friendship baik sejumlah 88 responden (85,4%),
cukup 11 responden (10,6%), dan kurang 4 responden (3,88%).
Hasil penelitian perilaku komunikasi Toxic Friendship dengan teman sebaya dapat
terjadi disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: rasa percaya diri, tantangan
keakraban, memahami isyarat, depresi, dan kepribadian.
Kata kunci: konsep komunikasi, pola komunikasi, toxic friendship, teori
peplau, komunikasi teman sebaya.