HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA
PASIEN DALAM PENGAMBILAN SPESIMEN
DARAH DI RUANG RAWAT INAP ANAK
RSPAL dr. RAMELAN
SURABAYA
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah
Author
Eka Frida Oktavianingsih, Soriano
Subject
RT Nursing
Datestamp
2024-07-24 06:59:38
Abstract :
Orang tua pasien seringkali mengalami kecemasan saat anaknya dilakukan tindakan invasif di rumah sakit. Sehingga dibutuhkan komunikasi terapeutik antara perawat dengan orang tua pasien untuk menjelaskan tindakan yang dilakukan. Tujuan dari penelitian yaitu untuk menganalisis hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan orang tua pasien dalam pengambilan spesimen darah di ruang rawat inap anak RSPAL dr. Ramelan Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 134 orang tua pasien dengan sampel sebanyak 100 orang tua pasien menggunakan purposive sampling. Variabel dari penelitian adalah komunikasi terapeutik perawat dan tingkat kecemasan orang tua. Instrumen penelitian meliputi kuesioner demografi, komunikasi terapeutik dan DASS-21. Data penelitian ini dianalisa dengan menggunakan uji spearman?s rho (? < 0,05). Komunikasi terapeutik perawat didapatkan hampir seluruhnya kategori baik sebanyak 97 orang (97%) dan tingkat kecemasan orang tua sebagian besar sedang sebanyak 70 orang (70%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan orang tua pasien dalam pengambilan spesimen darah di ruang rawat inap anak RSPAL dr. Ramelan Surabaya (? = 0,008) Tindakan pengambilan darah pada anak membuat orang tua mengalami kecemasan, diantaranya terdapat bekas suntikan yang menambah rasa cemas bagi orang tua. Perawat diharapkan melaksanakan pelatihan komunikasi terapeutik secara berkelanjutan agar keterampilan berkomunikasi terhadap pasien dapat meningkat dan menurunkan rasa cemas orang tua pasien. Kata kunci: komunikasi terapeutik, tingkat kecemasan, hospitalisasi, spesimen darah
Orang tua pasien seringkali mengalami kecemasan saat anaknya dilakukan tindakan invasif di rumah sakit. Sehingga dibutuhkan komunikasi terapeutik antara perawat dengan orang tua pasien untuk menjelaskan tindakan yang dilakukan. Tujuan dari penelitian yaitu untuk menganalisis hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan orang tua pasien dalam pengambilan spesimen darah di ruang rawat inap anak RSPAL dr. Ramelan Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 134 orang tua pasien dengan sampel sebanyak 100 orang tua pasien menggunakan purposive sampling. Variabel dari penelitian adalah komunikasi terapeutik perawat dan tingkat kecemasan orang tua. Instrumen penelitian meliputi kuesioner demografi, komunikasi terapeutik dan DASS-21. Data penelitian ini dianalisa dengan menggunakan uji spearman?s rho (? < 0,05). Komunikasi terapeutik perawat didapatkan hampir seluruhnya kategori baik sebanyak 97 orang (97%) dan tingkat kecemasan orang tua sebagian besar sedang sebanyak 70 orang (70%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan orang tua pasien dalam pengambilan spesimen darah di ruang rawat inap anak RSPAL dr. Ramelan Surabaya (? = 0,008) Tindakan pengambilan darah pada anak membuat orang tua mengalami kecemasan, diantaranya terdapat bekas suntikan yang menambah rasa cemas bagi orang tua. Perawat diharapkan melaksanakan pelatihan komunikasi terapeutik secara berkelanjutan agar keterampilan berkomunikasi terhadap pasien dapat meningkat dan menurunkan rasa cemas orang tua pasien. Kata kunci: komunikasi terapeutik, tingkat kecemasan, hospitalisasi, spesimen darah
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
