Abstract :
Thalasemia merupakan salah satu jenis kelainan hemoglobin dan merupakan
penyakit genetik. Thalasemia International Federation menyatakan apabila
penderita Thalasemia dapat mempertahankan kadar hb pretransfusi > 9-10,5 g/dL
maka akan mampu untuk melakukan aktivitas fisik layaknya orang yang sehat.
Penelitian ini menggunakan studi observasi dengan metode analitik dengan
pendekatan potong silang yang mengikutsertakan 33 penderita thalasemia dewasa
di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Data kadar hemoglobin pretransfusi dan jumlah
tranfusi diambil dari rekam medis dan pengukuran aktivitas fisik menggunakan
kuesioner GPAQ. Analisis data dengan menggunakan Spearman Rank dan tingkat
kemaknaan 0,01.
Dari 33 penderita thalasemia, jenis kelamin terbanyak adalah Perempuan 19 orang
(57,6%) dan laki-laki 14 orang (42,4%). Berdasarkan Jumlah tranfusi
menunjukkan bahwa dari 33 responden, sebagian besar 15 responden (45,5%)
mendapatkan 4 kolf jumlah tranfusi darah. Pengukuran aktivitas fisik didapatkan
rerata aktivitas fisik adalah kategori sedang berjumlah 21 orang (63,6%). Analisis
uji rank spearman didapatkan adanya hubungan bermakna antara aktivitas fisik
dengan jumlah tranfusi pada penderita thalasemia dengan nilai p = 0,580
Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan bermakna antara aktivitas fisik
dengan jumlah tranfusi pada penderita thalasemia penderita thalassemia
membutukhan pembatasan aktifitas agar tidak terjadi penurunan jumlah
hemoglobin yang signifikan
Kata kunci : aktivitas fisik, jumlah tranfusi darah, thalasemia