Abstract :
Cuci tangan merupakan salah satu komponen penting dalam patient safety yang
bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi nosokomial di rumah sakit.
Perilaku perawat dalam melakukan cuci tangan berpengaruh terhadap timbulnya
HAIs. Ketidakpatuhan perawat dalam melaksanakan cuci tangan dapat
mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan yang berdampak pada mutu
pelayanan Rumah Sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan fungsi pengarahan kepala ruangan dengan kepatuhan cuci tangan perawat
di Graha Amerta RSUD Dr Soetomo.
Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross
sectional atau pengumpulan data sekaligus dalam satu waktu. Penelitian ini
dilakukan pada perawat di Graha Amerta RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dan
didapatkan 110 responden. Variabel dependen pada studi ini adalah kepatuhan cuci
tangan perawat Graha Amerta RSUD Dr. Soetomo, dan variabel independennya
fungsi pengarahan kepala ruangan. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner
fungsi pengarahan kepala ruang dan lembar observasi kepatuhan cuci tangan. Data
dianalisis menggunakan analisis Spearman?s Rho dengan tingkat signifikansi 0,05.
Hasil penelitian ini didapatkan fungsi pengarahan kepala ruang di Graha Amerta
RSUD Dr. Soetomo mayoritas baik (86,2%). Perawat di Graha Amerta RSUD Dr.
Soetomo patuh dalam melakukan cuci tangan (93,6%). Fungsi pengarahan kepala
ruang berhubungan dengan kepatuhan cuci tangan perawat menunjukkan hasil yang
signifikan (p=0,019).
Implikasi dari penelitian ini adalah fungsi pengarahan setiap kepala ruang mampu
menjadi salah satu faktor pendorong kepatuhan cuci tangan perawat.
Kata Kunci: Fungsi Pengarahan, Kepatuhan Cuci Tangan, Perawat