Abstract :
Cybersex pada remaja muncul karena perkembangan teknologi yang semakin
canggih, yang memudahkan para remaja untuk mengakses situs yang mengarah ke
perilaku seksual. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara cybersex
dengan perilaku seksual remaja di SMK Ipiems Surabaya.
Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan
cross sectional. Sampel sebanyak 155 responden. Teknik sampel menggunakan
probability sampling dengan pendekatan simple random sampling. Variabel
independent adalah cybersex dan variabel dependen adalah perilaku seksual. Instrument
menggunakan kuisioner ISST (Internet Sex Screening Test) dan kuisioner perilaku
seksual. Data dianalisa dengan uji spearmen rho.
Hasil penelitian ini menunjukkan perilaku cybersex sebagian besar dalam
kategori sedang sebanyak 61 responden (39,4%) dan perilaku seksual sebagian besar
dalam kategori sedang sebanyak 91 responden (58.7%). Hasil menunjukkan terdapat
hubungan cybersex dengan perilaku seksual remaja ( .
Implikasi penelitian ini adalah semakin rendah perilaku seksual remaja maka
semakin rendah pula perilaku cybersex. Remaja sebaiknya selalu berhati-hati dalam
bergaul agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif yang dapat merusak kehidupan
dan masa depan. Untuk sekolah diharapkan memberikan sarana dan prasarana konseling
dengan guru BK dan diadakan program screening kesehatan reproduksi tentang perilaku
seksual.
Kata kunci : cybersex, perilaku seksual, remaja