Abstract :
Kejadian burnout sering terjadi pada perawat terutama pada perawat dengan
beban kerja tinggi. Perawat yang mengalami burnout akan berdampak pada
pelaksanaan pelayanan kesehatan khususnya perawat kamar operasi. Tujuan
penelitian untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan
burnout pada perawat kamar operasi di RSPAL dr. Ramelan Surabaya.
Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan
pendekatan analitik korelatif. Populasi penellitian ini adalah perawat kamar operasi
IGD dan Central di RSPAL dr. Ramelan Surabaya dengan jumlah sampel 32
responden yang dipilih secara simple random sampling sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi. Variabel Independen penelitian ini adalah usia, tingkat
pendidikan dan beban kerja. Variabel dependen penelitian ini adalah burnout pada
perawat kamar operasi IGD dan Central. Instrumen penelitian menggunakan lembar
observasi kuesioner burnout (MBI-HSS). Data dianalisis dengan menggunakan uji
spearman rho.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara usia dan
tingkat pendidikan responden dengan kejadian burnout serta data menunjukkan
bahwa ada hubungan antara beban kerja responden dengan kejadian burnout. Uji
spearman rho pada variable usia didapatkan hasil p=0.538 (p > 0.05) dan variable
tingkat pendidikan didapatkan hasil p=0.288 (p > 0.05). Uji spearman rho pada
variable beban kerja didapatkan hasil p=0.000 (p < 0.05).
Implikasi penelitian ini adalah beban kerja yang tinggi dapat meningkatkan
resiko burnout pada perawat kamar operasi sehingga bagi perawat yang mengalami
burnout sebaiknya menciptakan lingkungan kerja yang menguntungkan dan
mendukung untuk mengurangi kelelahan kerja sehingga dapat menjaga kualitas
pelayanan.
Kata Kunci : Burnout, usia, tingkat pendidikan, beban kerja.