Abstract :
ABSTRAK
Beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan tenaga vaksinator mengalami
kelelahan baik secara fisik maupun mental, apabila tidak segera diatasi maka akan
menimbulkan burnout dalam bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara beban kerja dan burnout syndrome pada tenaga
vaksinator covid-19 di Diskes Koarmada II Surabaya.
Desain penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional.
Penelitian dilakukan pada tanggal 15 sampai dengan 21 November 2021 dengan
Populasi tenaga vaksinator covid-19 di Diskes Koarmada II berjumlah 40 orang.
Teknik sampling menggunakan simple random sampling sebanyak 35 responden.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner beban kerja dan kuesioner
Burnout Inventory-Human Service Survey (MBI-HSS). Data dianalisa dengan uji
korelasi spearman rank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 21 vaksinator (60%) memiliki
beban kerja berat dan 27 vaksinator (77,1%) mengalami burnout tingkat sedang,
dan terdapat hubungan antara beban kerja dengan burnout syndrome pada tenaga
vaksinator covid-19 di Diskes Koarmada II Surabaya dengan p value 0,000 (p =
0,05).
Hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan bagi tenaga vaksinator dan
pimpinan di Diskes Koarmada II untuk merotasi personel yang terlibat kegiatan
vaksinasi dengan personel yang baru dan diadakan kegiatan family gathering pada
hari libur untuk personel vaksinator dan tenaga kesehatan yang ada di Diskes
Koarmada II untuk mencegah terjadinya burnout.
Kata kunci : Beban kerja, Burnout, Vaksinator Covid-19