Abstract :
ABSTRAK
Gangguan muskuloskeletal terjadi akibat dari faktor aktifitas mahasiswa,
psikososial, dan lingkungan. Faktor lain yang dapat menyebabkan gangguan
muskuloskletal adalah body mass index (BMI). Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adanya hubungan BMI dengan gangguan muskuloskeletal pada
mahasiswa STIKES Hang Tuah Surabaya
Desain penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan
cross sectional. Sample diambil dengan teknik simple random sampling yang
berjumlah 237 mahasiswa di STIKES Hang Tuah Surabaya. Variabel independen
adalah body mass index, sedangkan variabel dependen adalah gangguan
muskuloskeletal. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner Nordic body
maps serta berat badan dan tinggi badan dalam bentuk kuesioner yang disebarkan
pada responden melalui link google form. Pengambilan data dilakukan pada tanggal
30 Juni 2021- 8 Juli 2021, data dianalisis menggunakan Uji Spearman Rho dengan
kemaknaan (? ? 0,05).
Hasil penelitian menunjukkan dari 237 responden, mayoritas memiliki BMI
normal (65%) dan tidak memiliki gangguan muskuloskeletal (85.7%). Temuan
penelitian ini adalah Body mass index berhubungan dengan gangguan
mukuloskeletal pada mahasiswa STIKES Hang Tuah Surabaya (? = 0.000).
Semakin tinggi atau rendahnya body mass index dapat mempengaruhi
terjadinya gangguan muskuloskeletal. Mahasiswa perlu menyeimbangakan BMI
ideal degan cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat seperti kebiasaan
berolahraga dan makan makanan yang bergizi sehingga dapat menyeimbangkan
BMI dan akan meminimalisisr timbulnya gangguan muskuloskeletal.
Keywords: Body Mass Index, Gangguan Muskuloskeletal, Mahasi