Abstract :
Perilaku seksual berisiko pada remaja yang berpacaran negatif seperti cium basah,
oral sex, meraba-raba bagian sensitif hingga menyebabkan hal-hal yang tidak
diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan
dengan perilaku seksual berisiko pada remaja.
Desain Penelitian Analitik Observasional dengan pendekatan Cross Sectional dan
didapat sampel sebanyak 75 remaja dengan menggunakan teknik teknik sampling
Non-Probability Sampling melalui pendekatan Snowball Sampling. Variabel
Independen adalah pendidikan orang tua, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi,
body image dan usia dan Variabel Dependen adalah perilaku seksual berisiko.
Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan data dianalisis menggunakan
uji Spearman Rho Corelations.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara perilaku seksual berisiko
dengan pendidikan orang tua ( = 0,001), pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi ( = 0,026), body image ( = 0,003) dan usia ( = 0,000).
Implikasi penelitian ini adalah peran masyarakat dalam meminimalisir perilaku
seksual berisiko melalui penyuluhan tentang kesehatan reproduksi pada remaja untuk
menambah pengetahuan mengenai pentingnya bergaul secara sehat, serta pentingnya
meningkatkan peran orang tua dalam membimbing dan memantau putra-putrinya
agar tidak terjerumus ke hal-hal yang dapat merusak kehidupan dan masa depan.
Kata Kunci : Perilaku Seksual Berisiko, Remaja, Kesehatan Reproduksi,
Faktor Keluarga