Abstract :
Anemia merupakan masalah kesehatan utama yang terjadi di masyarakat
dan sering dijumpai di seluruh dunia, terutama di negara berkembang seperti
Indonesia.. Anemia sering terjadi pada remaja perempuan dibandingkan dengan
remaja laki-laki. Beberapa hasil penelitian di beberapa daerah di Indonesia
menunjukkan masih tingginya prevalensi anemia pada remaja putri. Kemenkes RI
(2013) menunjukkan angka prevalensi anemia secara nasional pada semua
kelompok umur adalah 21,70%. Prevalensi anemia pada perempuan relatif lebih
tinggi (23,90%) dibanding laki-laki (18,40%). Kejadian anemia terjadi di Stikes
Hang Tuah Surabaya, menunjukkan hasil bahwa 70% mahasiswa tidak memenuhi
kriteria donor darah. Dimana 70% dari calon pendonor memiliki Hb kurang dari
12 gr/dl. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan faktor pendukung dan
penghambat, upaya yang dilakukan serta hasil yang dicapai dalam
mengungkapkan pengalaman remaja yang mengalami anemia di Stikes Hang
Tuah Surabaya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain
fenomenologi deskriptif. Data yang dikumpulkan dengan metode interview semi
terstruktur melalui media komunikasi online. Sebanyak 10 remaja putri
berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian adalah adanya upaya remaja
putri dalam menangani anemia namun hasilnya tidak efektif dengan faktor
pendukung dan penghambat seperti kurangnya pengetahuan sehingga
mempengaruhi pemilihan dalam konsumsi makanan yang menyebabkan
kurangnya asupan gizi remaja putri. Sebaiknya edukasi tentang gizi ditekankan
agar mahasiswa tidak hanya sekedar tahu namun dapat mengaplikasikannya di
dalam kehidupan nyata. Selain itu pemanfaatan Unit Kegiatan Mahasiswa di
bidang kesehatan seperti KSR (Korps Sukarelawan) dalam menjalankan program
pemberian tablet fe pada mahasiswa putri setiap bulan untuk mengurangi kejadian
anemia.
Kata Kunci : Anemia, Remaja Putri, Gizi