Abstract :
Diabetes melitus menjadi masalah umum kesehatan masyarakat. Salah satu
komplikasi diabetes melitus adalah neuropati yang dapat menyebabkan gangguan
saraf motorik, dan sensorik. Ketika terjadi trauma kecil pada kaki yang sudah
mengalami neuropati dapat meningkatkan risiko terjadinya ulkus diabetikum atau
biasa disebut Diabetic Foot Ulcer. Salah satu alternatif yang digunakan untuk
mengatasi kondisi ini adalah dengan dilakukan deteksi dini pemeriksaan neurologi
pada kaki penderita Diabetes melitus tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi deteksi dini pencegahan diabetic foot ulcer dengan pemeriksaan
neurologi penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kebonsari Surabaya.
Desain penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-
sectional. Populasi berjumlah 45 orang dengan sampel 40 responden. Instrumen
menggunakan kuesioner untuk data demografi dan lembar observasi hasil
pemeriksaan Ipswich Touch Test (IpTT) serta pemeriksaan refleks achilles dan
refleks patella. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability
sampling dengan pendekatan accidental sampling.
Hasil penelitian menunjukkan pemeriksaan saraf sensorik dengan pemeriksaan
IpTT rata-rata memiliki score <4 atau pasien tidak merasakan sentuhan ? 2 titik
yang berarti responden memiliki gangguan pada saraf sensoriknya. Sedangkan pada
pemeriksaan saraf motorik melalui pemeriksaan refleks patella dan refleks achilles
cenderung mengalami penurunan refleks yang berarti responden memiliki
gangguan pada saraf motoriknya. Sehingga deteksi dini neurologi kaki untuk
mencegah Diabetic Foot Ulcer dapat digunakan sebagai alternatif pemeriksaan
untuk mendeteksi adanya neuropati pada penderita Diabetes Melitus tipe 2 di
Puskesmas Kebonsari Surabaya.
Implikasi penelitian ini untuk mencegah terjadinya Diabetic Foot Ulcer dengan
deteksi dini melalui pemeriksaan neurologi kaki pada penderita Diabetes Melitus
tipe 2.
Kata kunci: Neuropati, Diabetic Foot Ulcer, Diabetes Melitus