Abstract :
Penyakit rematik bagi masyarakat bukan hal yang asing lagi, terlebih lagi
bagi kelompok lansia akan lebih banyak terkena rematik. Fenomena yang terjadi
di lapangan banyak lansia mengalami nyeri sendi pada pagi hari akibat kurangnya
aktifitas gerak maka dari itu perlu dilakukan latihan relaksasi range of motion.
Latihan ROM dapat membantu mengurangi rasa nyeri, menurunkan ketegangan
otot, dan dapat memperbaiki gangguan tidur. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh ROM aktifterhadap tingkat nyeri rematik pada lansia dengan
menggunakan desain quasi eksperimental dengan rancangan penelitian pretest?postest design control group, jumlah populasi sebanyak 32 orang dan jumlah
sampel sebanyak 30 orang dengan teknik pengambilan purposive sampling. Data
diperoleh dengan observasi skala nyeri sebelum dan sesudah di berikan gerakan
ROM aktif dalam waktu 15 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 2
minggu. Kemudian analisa data dilakukan dengang menggunakan uji paired t test.
Hasil analisis didapatkan kelompok perlakuan dengan nilai p= value 0,000 < 0,05,
maka ada pengaruh ROM aktif terhadap tingkat nyeri rematik dan kelompok
kontrol dengan nilai p= value 0,054 > 0,05, maka tidak ada pengaruh ROM aktif
terhadap tingkat nyeri rematik. Berdasarkan hasil tersebut setelah diberikan
latihan ROM aktif secara teratur dapat meningkatkan aliran darah menjadi lancar
sehingga nyeri berkurang. Dengan demikian, lansia dapat mengaplikasikan latihan
ROM aktif saat mengalami nyeri rematik.