Abstract :
Kolostrum merupakan ASI yang keluar di hari 1-3 setelah bayi lahir,
warnanya relative kuning keemasan lebih kuning dari ASI transisi dan ASI
matur. Kandungan yang ada dalam kolostrum yaitu zat imunitas tubuh
Immunoglobulin (IgA), protein, tinggi vitamin A, serta rendah lemak.
Berdasarkan studi pendahuluan di Polindes Banyubesi Kecamatan Tragah
didapatkan 10 ibu yang memiliki bayi dan diperoleh data 3 ibu tidak
memberikan kolostrum, 4 ibu menunda pemberian kolostrum pada bayi, dan 3
ibu memberikan kolostrum penuh pada bayi.
Penelitian ini menggunakan eksperimen semu (quasi-experimental).
Populasi penelitian ini adalah 30 ibu hamil trimester III dengan sampel 20
responden terdiri dari 10 responden masing-masing pada kelompok intervensi
dan kelompok kontrol yang diambil secara purposive sampling.
Hasil penelitian didapatkan hampir seluruhnya responden kelompok
intervensi dan sebagian besar responden kelompok kontrol memberikan
kolostrum hari 1-3 PP. Hasil analisis menggunakan uji statistik Mann-Whitney
Test dengan ? = 0,05 didapatkan hasil p-value = 0,131 > ? = 0,05 yang artinya
tidak terdapat perbedaan yang signifikan pemberian kolostrum hari 1-3 PP pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol di Polindes Banyubesi Kecamatan
Tragah.
Pemberian penyuluhan saat hamil efektif meningkatkan pengetahuan ibu
hamil sehingga ibu lebih siap memberikan kolostrum pada bayinya. Diharapkan
bagi peneliti selanjutnya menggunakan perlakuan atau metode penyuluhan lain
untuk meningkatkan perilaku pemberian kolostrum. Diharapkan bagi bidan serta
tenaga kesehatan yang lainnya untuk meningkatkan usaha promotif dalam
memberikan pendidikan kesehatan mengenai kolostrum. Diharapkan bagi
masyarakat khususnya bagi ibu-ibu hamil maupun ibu nifas untuk lebih aktif lagi
dalam mengakses informasi mengenai ASI kolostrum