Abstract :
ABSTRAK
Diabetes melitus yaitu suatu kondisi kronis yang mempengaruhi cara tubuh memproses glukosa, pada DM tipe II tubuh tidak memproduksi cukup insulin. Pada penderita Diabetes Melitus tipe II akan mengalami perubahan pada dirinya. Setiap individu merespon dan mempunyai persepsi yang berbeda-beda menghadapi perubahan tersebut, penerimaan diri yang tinggi pada penderita DM akan menunjukkan kualitas hidup yang lebih baik sehinnga dapat mengntrol kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini adalah mengenalisis hubungan penerimaan diri dengan kualitas hidup dan kadar glukosa darah pada pasien DM tipe II.
Desain penelitian menggunakan analitik dengan pendekatan cross sectional. variabel independen penerimaan diri dan variabel dependen kualitas hidup dan kadar glukosa darah. Populasi pasien diabetes melitus 58 orang, jumlah sampel yang diambil yaitu 33 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dan cek glukosa darah acak. Uji statistic menggunakan uji Spearman Rank.
Hasil analisis hubungan antara penerimaan diri dengan kualitas hidup menggunakan uji statistik Spearman Rank didapatkan hasil P value (0,000)< ? (0,05) sehingga H1 diterima artinya ada hubungan antara penerimaan diri dengan kualitas hidup pada pasien DM tipe II, sedangkan hasil analisis hubungan penerimaan diri dengan kadar glukosa darah didapatkan P value (0.030)< ? (0,05) artinya ada hubungan antara penerimaan diri dengan kadar glukosa darah pada pasien DM tipe II.
Kesimpulan dari penelitian ini disarankan agar pasien diabetes melitus dapat menerima keadaannya baik maupun buruk agar kualitas hidupnya lebih baik dan dapat mengontrol kadar glukosa darahnya.