Abstract :
ABSTRAK
Temper tantrum adalah ledakan amarah yang sering terjadi pada anak usia 0 sampai 6 tahun yang diungkapkan dengan menangis, menjerit, dan aktifitas destruktif lainnya. Hasil studi pendahuluan dari 10 anak didapatkan 3 orang anak (30%) mengalami kejadian temper tantrum tingkat rendah dan 7 orang anak (70%) mengalami kejadian temper tantrum tingkat sedang. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan pola komunikasi, tingkat pengetahuan dan kecerdasan emosional orang tua dengan kejadian temper tantrum pada anak usia prasekolah (3-6 tahun).
Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Variabel independennya adalah pola komunikasi, tingkat pengetahuan dan kecerdasan emosional orang tua, sedangkan variabel dependen adalah temper tantrum. Populasi penelitian adalah 158 dan sampel sebanyak 112 responden dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan uji spearman rank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir dari setengahnya orang tua menerapkan pola komunikasi yang kurang sejumlah 44 (39,3%), memiliki tingkat pengetahuan yang baik sejumlah 44 (39,3%), kecerdasan emosional yang tinggi sejumlah 62 (55,4%), dan sebagian besar dari anak mengalami Temper tantrum rendah sejumlah 57 (50,9%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji spearman rank didapatkan hasil p value : 0,000 < ? : 0,05 sehingga Ha diterima, artinya ada hubungan pola komunikasi, tingkat pengetahuan dan dan kecerdasan emosional orang tua dengan kejadian temper tantrum pada anak usia prasekolah (3-6 tahun).
Berdasarkan hasil di atas untuk mengatasi temper tantrum pada anak disarankan supaya orang tua meningkatkan intensitas komunikasi yang baik dengan anak, memperluas informasi tentang tempertantrum dengan penyebab atau faktor lainnya, serta menggunakan kepekaannya untuk menyelaraskan diri dengan perasaan anak-anak.