Abstract :
ABSTRAK
Vaksin COVID-19 merupakan vaksin yang nantinya digunakan untuk menangani penyakit coronavirus 2019 (COVID-19). Hasil studi pendahuluan berdasarkan hasil wawancara dari 10 orang, didapatkan 6 orang menolak di vaksin dengan berbagai alasan, salah satunya seperti tidak tahu kandungan apa saja yang ada didalam vaksin dan 4 orang setuju untuk di vaksin dengan alasan karena menurut mereka, dengan dilakukannya dapat mencegah COVID-19 dan membuat tubuh kebal akan penyakit tersebut. Tujuan penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kontroversi coronavac di masyarakat desa jaddih.
Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Variabel independennya adalah pengetahuan, keyakinan agama, pendidikan dan lingkungan sosial, sedangkan variabel dependen adalah kontroversi coronavac. Populasi penelitian adalah 231 dan sampel sebanyak 145 responden dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan uji Lambda.
Hasil penelitian ini berdasarkan uji statistik Lambda didapatkan hasil pengetahuan nilai pvalue: 0,000 : 0,05 keyakinan agama nilai pvalue: 0,001 : 0,05 pendidikan nilai pvalue: 0,021 : 0,05 lingkungan sosial nilai pvalue: 0,00 : 0,05 sehingga Ha diterima, artinya ada hubungan pengetahuan, keyakinan agama, pendidikan dan lingkungan sosial dengan kontroversi coronavac di masyarakat desa Jaddih.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi atau bahan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya. Masyarakat mampu meningkatkan wawasan dan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kontroversi coronavac di masyarakat Desa Jaddih. sehingga masyarakat yang sudah di vaksin mengajak masyarakat yang lain untuk melakukan vaksinasi untuk meminimalisir kejadian angka COVID-19 di Indonesia. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan untuk pihak Desa dalam memberikan bimbingan kepada masyarakat supaya mau dilakukan vaksinasi COVID-19.