DETAIL DOCUMENT
Asuhan Keperawatan Pada Klien Cerebro Vascular Accident (CVA) Dengan Masalah Risiko Konstipasi Di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang
Total View This Week15
Institusion
STIKES Panti Waluya Malang
Author
Lodong, Anjelinus Ias
Subject
RT Nursing 
Datestamp
2021-09-30 00:54:42 
Abstract :
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN CEREBRO VASCULAR ACCIDENT (CVA) DENGAN MASALAH RISIKO KONSTIPASI DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG Anjelinus Ias Lodong1, Ellia Ariesti2 1Prodi DIII Keperawatan STIKes Panti Waluya Malang E-mail:iaslodong3910@gmail.com 2Prodi DIII Keperawatan STIKes Panti Waluya Malang E-mail : ellianathanael@gmail.com Cerebro Vascular Accident (CVA) merupakan penyakit yang sering menyebabkan kecacatan berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, proses berfikir daya ingat, dan bentuk-bentuk kecacatan yang lain sebagai akibat gangguan fungsi otak. Akibat adanya kelumpuhan anggota gerak, klien akan mengalami keterbatasan gerak dan berisiko terjadinya konstipasi. Aktivitas yang kurang akan menyebabkan otot-otot tubuh menjadi terganggu, salah satunya otot polos usus besar, mengalami penurunan fungsi fisiologis sehingga mengganggu proses defekasi. Jika otot polos pada usus besar mengalami penurunan fungsi, maka proses pencernaan tidak akan berjalan optimal. Proses ini menyebabkan pembentukkan feses di dalam usus besar dan rektum akan terhambat. Disamping itu, semakin lama feses berada di dalam usus besar maka akan semakin banyak air yang terserap oleh usus besar sehingga feses mengeras dan mengakibatkan terjadinya risiko konstipasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan asuhan keperawatan pada klien CVA dengan masalah risiko konstipasi di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang.Desain penelitian ini menggunakan metode studi kasus terhadap 2 klien dengan diagnosa CVA.Waktu penelitian klien 1 pada tanggal 08 Juli 2021 sampai dengan 10 Juli 2021 dan klien 2 pada tanggal 13 Juli 2021 sampai dengan 15 Juli 2021. Kedua klien dilakukan tindakan keperawatan yang sama, dengan tindakan unggulan Range Of Motion Pasif. Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif, misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki atau tangan klien. Setelah klien dilakukan tindakan selama 3 hari klien 1 dan 2 menunjukkan adanya perubahan kondisi yaitu masalah konstipasi tidak terjadi. Dalam hal ini, dalam memberikan asuhan keperawatan sebaiknya perawat lebih memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien CVA dengan cara rutin dan terjadwalkan melakukan Range Of Motion pasif agar pasien CVA tidak berisiko terkena konstipasi. Kata kunci : Cerebro Vascular Accident; risiko konstipasi; asuhan keperawatan. 
Institution Info

STIKES Panti Waluya Malang